SBY: Saya Diserang dan "Dihabisi" Tanpa Ampun


Mantan Presiden ke 6 Republik Indonesia (Foto: Twitter)
MerahPutih Politik - Beberapa waktu lalu beredar isu jika Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono mendanai aksi damai 4 November yang berakhir ricuh.
Bahkan SBY dikatakan sebagai otak dari pergerakan masa tersebut. Tapi hingga saat ini pemberitaan miring itu tak terbukti kebenarannya. Mengenai aksi demo lanjutan yang akan digelar 2 Desember mendatang, SBY kembali berkomentar.
Melalui tulisannya di sebuah media online nasional, SBY mengatakan jika ia telah 'dihabisi' tanpa ampun dalam isu keterlibatannya di demo 4 November lalu. Untuk itu beberapa waktu terakhir ia tak banyak berkomentar karena khawatir kembali 'dihabisi' lagi.
"Namun, lebih dari tiga minggu ini memang saya memilih diam. Bahkan untuk sementara saya menutup komunikasi dengan berbagai kalangan, termasuk para sahabat, yang ingin bertemu saya (saya mohon maaf untuk itu), dari pada kami semua kena fitnah. Saya masih ingat ketika saya melakukan klarifikasi atas informasi (baca: fitnah) yang sampai ke pusat kekuasaan bahwa seolah Partai Demokrat terlibat dan SBY dituduh membiayai Aksi Damai 4 November 2016, saya diserang dan "dihabisi" tanpa ampun. Tetapi, mengamati situasi yang berkembang saat ini, saya pikirkan tak baik jika saya berdiam diri. Oleh karena itu, melalui wahana inilah saya ingin menyampaikan harapan dan pandangan sederhana saya tentang solusi dan tindakan apa yang layak dilakukan oleh pemerintah," tulisnya.
Mengenai isu makar yang beredar luas di aksi demo 2 Desember mendatang, SBY juga memberikan opininya. Menurut SBY isu makar yang dinyatakan oleh penegak hukum seperti Kapolri beberapa waktu lalu justru hanya memperkeruh kondisi dan bahkan sama sekali tidak menyurutkan aksi demo tersebut.
"Gerakan massa yang mengusung tema mencari keadilan mendapatkan simpati dan dukungan yang luas. Sementara itu, pemerintah memilih cara melakukan gerakan imbangan dengan tema besar menjaga kebhinnekaan dan NKRI. Sungguhpun niat pemerintah ini tentulah baik, langkah ini justru memunculkan permasalahan baru. Pernyataan penegak hukum bahwa negara akan menindak siapapun yang melakukan tindakan makar, yang disampaikan beberapa hari yang lalu sepertinya tak menyurutkan gerakan pencari keadilan tersebut, bahkan membuat ketegangan sosial semakin meningkat. Apa dengan demikian negara kita menuju ke keadaan krisis? Menurut saya tidak. Saat ini tidak akan ke sana. Dengan catatan, permasalahan yang ada sekarang ini segera diselesaikan secara cepat, tepat dan tuntas," jelas SBY.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis

SBY Datang Bersama Anaknya Saat Tiba di Gedung DPR, Jokowi Hadiri Sidang Tahunan MPR Tanpa Sambutan Istimewa

Jokowi dan SBY Tampil Serasi Saat Tiba di Gedung DPR/MPR, Sempat Sapa Wartawan dengan Lambaian Tangan

Anggota DPR Harap 3 Presiden sebelum Prabowo Hadiri HUT ke-80 RI di Istana Negara

Sambut SBY dan Pelukis Jerman, Pramono: Kolaborasi Melukis Ikon Jakarta

SBY Datang ke Balai Kota DKI Melihat Seniman Jerman Lukis Monas

Gibran Unggah Kabar Mengejutkan Soal Kesehatan SBY, Kondisinya Bikin Penasaran

Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD

Dirawat di RSPAD, SBY Tuntaskan 1 Lukisan Baru dengan Tangan Terinfus
