Satu Tahun Jadi Menteri BUMN, Rini Soemarno Sampaikan Keluh Kesah

MerahPutih Bisnis - Satu tahun sudah Rini Soemarno menjabat sebagaiMenteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di bawah kepemimpinan Rini ada BUMN yang berhasil melampaui target tapi ada juga yang tidak memenuhi harapannya. 

"Ada dua perusahaan BUMN yang saat ini menjadi motor dari pergerakan pembangunan nasional serta kinerjanya sangat positif dan berkembang pesat sebagai penopang pembangunan nasional yang saat ini sedang getol dilakukan Pemerintah," ujar Rini dalam pemaparan satu tahun kinerja perusahaan BUMN di Kementerian BUMN, jalan Medan Merdeka Selatan No 13, Jakarta Pusat, Senin (26/10).

Dua BUMN yang dimaksud Rini adalah PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero). Kedua perusahaan plat merah ini berhasil menghemat pengeluaran negara dan bekerja maksimal.  

"Saya bangga di bawah kepemimpinan Pak Sofyan (Dirut PLN, Sofyan Basir) PLN banyak mengalami perbaikan terutama memperbaiki list pelanggan sehingga. tahun 2016 nanti akan menurunkan subsidi sebesar Rp30 triliun," jelas wanita kelahiran Maryland, Amerika Serikat, 57 tahun silam ini.  

Rini menambahkan, PLN menjadi urat nadi pembangunan. Tanpa listrik, proyek-proyek pembangunan infrastruktur tidak akan bisa berjalan.   

Sementara itu Pertamina juga menuai pujian dari Menteri BUMN. Selama satu tahun di bawah Kabinet Kerja Pertamina berhasil mengoptimalkan hasil produksi dan mengurangi impor yang menguras keuangan negara. 

"Kinerja Pertamina yang membanggakan adalah mengambil alih kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), Tuban, Jawa Timur  dan merevitalisasi kilang minyak di Cilacap. Ini sudah bisa menurunkan impor premium di bulan-bulan mendatang di tahun-tahun mendatang sebesar 30 persen," jelasnya. Rini memberikan ucapan selamat secara khusus kepada Dirut Pertamina Dwi Soetjipto. "Setelah sekian lama akhirnya sekarang kita bisa memproduksi avtur sendiri. Selamat Pak Dwi," kata Rini.   

Di sisi lain, ada juga BUMN yang kinerjanya membuat Rini kecewa. Kedua BUMN yang dimaksud adalah PT Perusahaan Gas Negara dan Petragas, anak usaha Pertamina. 

"PGN dan Pertagas ini belum berhasil sinerginya. Mengenai pipa-pipa. Kemarin Pak Presiden menyinggung kita semua, masih kurang sinergi di perpipaan,” ungkap Rini.  

Ia pun meminta, ke depan, Pertagas dan PGN lebih bisa menjalin sinergi. "Sinergi di perpipaan ini tolong segera diselesaikan, kaena Pak Presiden meminta ini untuk segera dilakukan," kata Rini tegas. (Abi/Luh)

BACA JUGA:

1. Berikan Kemudahan, BKPM: Investor Duduk Manis Saja
2. Menteri Rini Dituntut Jelaskan ke Publik Soal Pinjaman Rp42 Triliun
3. Menteri Rini Gadaikan 3 BUMN ke China, Politikus PDIP Ngamuk
4. Manuver Menteri Rini Gadaikan BUMN ke Tiongkok Bikin Gerah
5. Rini Soemarno Sindir Pertamina dan PLN di Forum CFO