Sarung Tangan Canggih Penerjemah Bahasa Isyarat

DI dunia ini bahasa sangat beraneka ragam, salah satunya bahasa isyarat. Terkait bahasa isyarat, orang awam kerap tak mengerti arti dari bahasa isyarat yang diperlihatkan oleh lawan bicaranya. Namun, saat ini ada sebuah teknologi yang memudahkan hal itu.

Seperti yang dilansir laman Ubergizmo, belum lama ini ada teknologi yang memudahkan komunikasi dengan bahasa isyarat. Peneliti dari sekolah teknik samulei UCLA, telah mengembangkan sarung tangan canggih yang spektakuler.

Baca Juga:

India Larang TikTok, Aplikasi Ini Malah Jadi Populer

Sarung tangan tersebut bisa digunakan untuk merekan gerakan dari bahasa isyarat, lalu menerjemahkannya pada sebuah teks. Adanya sarung tangan tersebut, peneliti berharap dapat membantu komunikasi bahasa isyarat tanpa penerjemah.

"Untuk mereka yang tak memahami, kami berharap bahwa ini akan menjadi cara yang mudah untuk orang-orang yang menggunakan bahasa isyarat dalam berkomunikasi dengan non bahasa isyarat tanpa membutuhkan penerjemah" ucap Jun Chen, Asisten Profesor Bioteknologi UCLA.

Lebih lanjut Jun Chen menambahkan, alat tersebut juga bisa membantu lebih banyak orang untuk belajar bahasa isyarat secara mandiri.

Baca juga:

Facebook Matikan Aplikasi Lasso, Gagal Saingi TikTok?

Adapun cara kerja sarung tangan canggih itu sangat sederhana. Yakni sarung tangan akan menampilkan sensor yang membentang pada jari. Setiap jari bergerak maka sensor akan mendeteksi gerakan apa yang dibuat, lalu menerjemahkan gerakan itu ke dalam bahas Inggris.

Kendati teknologi itu bukan merupakan hal yang baru. Tapi peneliti di UCLA mengklaim desain mereka lebih nyaman digunakan ketimbang desain yang lainnya.

Untuk kamu yang ingin memilikinya, sarung tangan canggih itu dibanderol senilai USD 50 atau sekitar Rp720 ribu. Harga itu bisa berkurang bila diproduksi dalam jumlah banyak.

Hebatnya, sarung tangan canggih tersebut diklaim mempunyai fungsi yang baik dalam menafsirkan 60 tanda bahasa isyarat dengan akurasi yang akurat, yakni hingga 99%. (Ryn)

Baca juga:

India Larang Penggunaan Aplikasi TikTok dan WeChat, Ada Apa?