Santhi Serad Gaungkan Kuliner Indonesia ke Kancah Dunia

Santhi Serad yang membawa kuliner dan rempah Indonesia ke mancanegara. (Foto: MP/Raden Yusuf Nayamenggala)
HARI ini tanggal 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini. Sebagai hari penghormatan pada sosok Raden Ajeng Kartini, yang telah berjuang untuk mendapatkan keserataraan hak perempuan dan laki-laki pada masa lalu.
Karena jasanya tersebut, Raden Ajeng Kartini pun disebut-sebut sebagai tokoh emansipasi wanita. Hal itu tak luput dari perjuangannya yang hingga kini perempuan dan laki-laki memiliki kesetaraan yang sama di masyarakat.
Menyambut hari Kartini, ada seorang sosok perempuan yang sangat menginspirasi. Dia adalah Santhi Serad. Seorang Kartini yang menggaungkan kuliner Indonesia ke Kancah Dunia.
Sore itu Santhi Serad meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang bersama merahputih.com. Perempuan kelahiran Bandung 14 September 1972 terebut, berbagi kisah awal mula mencintai kuliner Indonesia, hingga dengan gencar mempromosikannya ke luar negeri.
Kecintaan Pada Kuliner Khas Indonesia Sejak Kecil

Santhi menyukai kuliner Indonesia sejak duduk dibangku sekolah dasar. Dari situ Orang Tuanya mulai mengenalkan makanan khas Indonesia.
Perkenalan dengan kuliner Indonesia, dilakukan oleh orang tuanya saat traveling. Santhi diajak berhenti di tiap daerah untuk mencicipi kuliner khas Indonesia.
Dari berbagai pengalaman traveling tersebut, Santhi yang mulai tumbuh dewasa semakin tertarik untuk mempelajari lebih jauh soal kuliner.
Santhi Mendalami Pendidikan tentang Makanan ke Jenjang S2

Santi terbang ke Australia untuk studi S2 jurusan teknologi pangan (foto: instagram@santhiserad_food)
Lulus SMA, Santhi memilih untuk melanjutkan pendidikannya di UNDIP mengambil jurusan Peternakan.
Setelah mendapat gelar S1 Peternakan dari UNDIP, geliat Santhi tentang kuliner pun kian membara, Dia merasa banyak sekali bahan-bahan makanan yang bisa dikembangkan. Terlebih jika mengetahui detail prosesnya.
Semangat yang kian menggebu-gebu pun membuat Santhi terbang ke Australia untuk mengambil studi S2 Jurusan Teknologi Pangan di Curtin University of Technology, Australia.
Di universitas tersebut, Santhi mengaku di ajarkan tentang berbagai hal menarik soal teknologi pangan. Seperti proses, kualitas, fermentasi, quality control dan masih banyak lagi.
Terkait pendidikanya itu, Santhi menuturkan murni keinginannya. Tanpa adanya dorongan dari orang tua.
"Itu memang keinginan sendiri, karena memang saya tertarik dengan berbagai macam bahan yang bisa dikembangkan menjadi berbagai makanan, bahan itu kan luas sekali apalagi bahan-bahan lokal" tutur Shanti.
Santhi Mempromosikan Kuliner Indonesia Sekitar 6 Tahun Lalu

Karena kecintaanya pada Indonesia, Santhi Serad pun tak lantas sekedar menyukai saja. Ia pun mulai memperkenalkan kuliner Indonesia ke luar negeri lewat culinary diplomacy.
Namun dalam pergerakannya, Santi tidak hanya mempromosikan makanan khas Indonesia saja, dia pun tak lupa untuk membawa rempah-rempah asli Indonesia, untuk diperkenalkan ke mata dunia.
"Jadi setiap kali kita cerita makanan itu kaitannya sama rempah-rempah, makannya saya setiap ke luar negeri pasti bawa rempah-rempah, harus diceritain disana bahwa masakan kita pake bumbunya ini ini ini, ada cabe lah, andaliman, kecombrang, dll" jelas Santhi.
Pada setiap sajian, tentu selalu ada dessert serta kopi dan teh. Dalam sesi tersebut pun Santhi membawa kopi dan teh khas Indonesia. Agar para warga asing bisa mencicipi keseluruhan makanan dan minuman yang lezat khas Indonesia.
Berbagai negara dibelahan dunia dari Eropa, Asia hingga Amerika telah ditapaki oleh Santhi. Dengan misi untuk mempromosikan kuliner Indonesia. Beberapa negara tersebut antara lain yaitu Swedia, Hongkong, Tiongkok, London, serta Italia.
Kendati demikian, bagi Santhi tak hanya harus mempromosikan kuliner Indonesia ke luar negeri. Ia merasa di dalam negeri pun kita semua harus terus mempromosikan kuliner Indonesia, terkait hal itu Shanti memiliki sebuah alasan yang kuat.
"Indonesia luas banget 17.000 pulau Sabang sampai Merauke. Contohnya belum tentu yang tinggal di Papua kenal dengan makanan khas Aceh, jadi mesti digaungkan terus," kata Santhi.
Dalam perjalanannya mempromosikan kuliner Indonesia ke luar negeri. Santhi pun menemui berbagai hal yang cukup menarik. Dia merasa sangat senang, karena para warga di negara yang dikunjunginya, sangat antusias dengan masakan Indonesia. bahkan mereka kerap bertanya soal rekomendasi restoran Indonesia di berbagai negara, dan bumbu-bumbu khas dari Indonesia.
Memasak Sangat Penting Bagi Santhi Serad

Tak hanya sebagai pecinta kuliner khas Indonesia, namun Santhi juga dikenal sangat pandai memasak. Bagi perempuan yang tak ingin disebut sebagai chef ini, memasak merupakan satu keharusan, khususnya untuk perempuan dan seorang Ibu.
Hal itu didasari oleh dorongan sang Ayah yang mengajarinya jangan malas pergi ke dapur untuk memasak.
"Soalnya ayah saya selalu ngingetin jangan males ke dapur, 'meski kamu sekolahnya tinggi-tinggi, kamu enggak boleh hanya nyuruh asisten rumah tangga, kamu juga harus masak' gitu kata Ayah," cerita Santhi.
Dorongan itulah yang akhirnya membuat Santhi selalu ke dapur untuk masak atau ngecek apakah masakan sudah siap. Meski dirinya kerap pulang larut malam, namun Santhi berusaha untuk menyusun menu masakan di rumah, dari mulai weekdays hingga weekend.
Bicara soal masakan, rupanya ada bumbu-bumbu andalan dari Santhi Serad yang tak pernah ketinggalan dari masakannya. Yaitu bawang merah, bawang putih. lengkuas, jahe dan juga kunyit. Selain itu ada pula rempah-rempah yang menjadi favoritnya, seperti kayu manis, kecombrang, andaliman, sereh dan daun jeruk Karena memiliki aroma yang berbeda.
Pesan di Hari Kartini

Bagi Santhi, sebagai seorang perempuan harus bisa memberikan inspirasi pada orang-orang yang berada di sekeliling kita.
"Sebagai perempuan kita harus selalu aktif, dan bisa memberikan inspirasi ke sekeliling kita. ilmu kita harus kita sumbangkan dan tularkan ke teman-teman di sekitar kita," pesan Santhi.
Ia menegaskan jika bahagia ketika bisa menyumbangkan ilmu yang ia miliki kepada orang-orang yang membutuhkan. (ryn)
Bagikan
Berita Terkait
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025

Ketika Kartini Membela Buruh, Cerita dari Pekerja Ukir Jepara

Pementasan ‘Terbitlah Terang’ Gemakan Suara Kartini lewat Pembacaan Surat dan Gagasannya

Pementasan Musikalisasi Puisi Bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini

Peringati Hari Kartini Petugas Bagikan Bunga Penumpang Perempuan di Stasiun Halim Whoosh

MRT Jakarta Gratis untuk Umum di Hari Angkutan Nasional, Tarif Khusus Rp1 bagi Wanita di Hari Kartini

Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara

Menteri PPPA Sebut Perjuangan Kartini Terus Hidup dalam Generasi Muda, Perempuan Bisa Bebas Menentukan Nasib Sendiri

Spesial Hari Kartini, Pramono-Rano Ajak Sang Istri Pakai Kebaya Naik Transportasi Jakarta
