Santer Isu Pertemukan Megawati dan Prabowo, Senior PDIP: Ibu Tidak Bisa Didikte
Politikus senior PDIP Aria Bima. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Politikus senior PDIP Aria Bima angkat bicara terkait rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Gerindra sekaligus presiden terpilih.
“Beliau (Megawati) tidak bisa didikte atau didesak keadaan. Itu yang saya tahu dari Bu Mega. Dia punya perhitungan yang cermat, termasuk perlu tidaknya bertemu Pak Prabowo,” Aria, kepada wartawan di Solo, Selasa (9/4).
Menurut dia, sosok Megawati sudah memiliki banyak pengalaman dalam menghadapi dinamika politik. Apalagi, lanjutnya, Ketum PDIP itu bukan tipe orang yang bisa diarah-arahkan.
Baca juga:
Megawati Jadikan Ganjar Komandan Hak Angket, Mahfud Koordinir Gugatan MK
Sebaliknya, Aria menegaskan Megawati tipenya lebih sebagai sosok yang menentukan untuk bertemu dan kapan bertemunya.
“Kami menekankan bahwa sampai saat ini tidak ada permasalahan pribadi antara Megawati dengan Prabowo. Jadi menurut saya nggak usah membikin opini,” imbuh anggota DPR dari Fraksi PDIP itu
Aria pun menampik jika dasar pertemuan tersebut menunggu keputusan dari MK. Menurutnya, Megawati memiliki pertimbangan banyak hal sebelum nantinya bertemu Prabowo, baik sebelum ataupun sesudah putusan MK.
”Tapi Mbak Puan mengatakan pasti ada pertemuan. Tidak usah disusu-susu (diburu-buru). Tidak usah dikerangkakan juga, apalagi terkait bagi-bagi kekuasaan atau PDIP ingin masuk ke pemerintahan. Bu Mega tahu persis bagaimana kondisi kebatinan PDIP yang mengusung Ganjar-Mahfud dan skenario kepemimpinan,” paparnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air