Sampah Satelit dapat Membunuh Manusia?

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 27 Oktober 2022
Sampah Satelit dapat Membunuh Manusia?

Teknologi saat ini memungkinkan sampah satelit diarahkan mendekati atmosfer agar terbakar. (Unsplash/NASA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SAMPAH satelit yang berada di orbit Bumi sangat banyak. Yang ditakutkan oleh manusia adalah kemungkinan memasuki Bumi dan menimpa pemukiman di bawahnya.

Ketakutan itu tentu saja beralasan, satelit yang ukurannya besar tentu potensi besar membuat kematian. Namun ilmuwan mengatakan bahwa kemungkinan sampah satelit membunuh manusia hanya 10 persen, demikian tulis Mirror.

Baca Juga:

Buku Manual Game PlayStation 2 Dilestarikan dengan Resolusi 4K

roket
Banyak satelit dan sejenisnya dalam beberapa tahun belakangan ini yang dikirim ke orbit Bumi. (Unsplash/SpaceX)

Ilmuwan mengatakan bahwa sebenarnya setiap menit pecahan-pencahan satelit itu memasuki atmosfer Bumi. Tetap saja hal ini mengkhawatirkan. Bila pecahan-pecahan kecil kerap memasuki atmosfer, bagaimana dengan bagian-bagian yang besar? Tentunya memiliki potensi kematian?

Sebenarnya bukan hanya pecahan satelit saja yang memasuki atmosfer, residu komet pun menyusup ke atmosfer. Menurut para pakar pecahan atau partikel angkasa luar itu memasuki Bumi dengan jumlah mecengangkan, 40 ribu ton per tahun.

Kabarnya sampah-sampah satelit yang ada di orbit Bumi itu mencapai jumlah sekitar 3 ribu satelit. Dari jumlah itu ternyata potensi ancamannya sangat kecil, dalam artian tidak sampai membunuh manusia.

Jumlah sampah yang ada di orbit akan terus bertambah. Apalagi dalam beberapa tahun ini banyak kegiatan peluncuran roket, satelit dan sejenisnya lebih banyak dari dekade sebelumnya. Tentunya potensi bencana menjadi lebih besar.

Penelitian yang dimuat di jurnal Nature Astronomy yang dilansir di Mirror, para pakar melakukan pengamatan terhadap partikel-partikel angkasa luar yang memasuki Bumi. Seperti mereka mengamati bagian-bagian roket yang berhubungan dengan peluncuran roket dan satelit.

Baca Juga:

Pengguna iPhone dan Android harus Waspadai Aplikasi Pencuri Data

satelit
Setiap saat ada rongsokan satelit dan roket yang memasuki atmosfer Bumi. (Unsplash/Diego PH)

Mereka membuat perhitungan matematika yang matang pada orbit dan jalur yang akan diambil oleh bagian-bagian roket yang terbuang. Perhitungan mereka itu dapat memperkirakan dimana bagian-bagian rongsokan angkasa luar itu jatuh di Bumi.

Meskipun sampah-sampah angkasa luar ini jatuh ke Bumi dalam berukuran kecil, namun tetap memiliki potensi bahaya yang besar. Hanya saja para pakar tetap menganggapnya hanya berpotensi kecil dapat menyebabkan kematian.

Mereka juga mengatakan bahwa besar kemungkinan sampah-sampah itu hanya jatuh di Bumi bagian selatan. Penelitian yang mereka lakukan, menyebutkan bahwa bagian-bagian dari roket itu jatuh di kawasan sekitar Lagos di Nigeria, Jakarta di Indonesia, atau Dhaka di Bangladesh, bukan di Moscow, Beijing atau New York. Namun tetap saja pakar menyebutkan hanya 10 persen berpotensi menimbulkan kematian. Titik area jatuhnya pun hanya sekitar 10 meter persegi.

Untungnya dengan perkembangan teknologi saat ini meminimalkan potensi bencana. Meskipun biayanya sangat mahal. Seperti bahan bakar (energi) yang dipakai pada rongsokan-rongsokan ini langsung habis tidak ada cadangannya. Lalu satelit yang sudha memasuki masa pensiun akan diarahkan mendekati atmosfer Bumi. Dengan demikian akan terbakar di atmosfer ketimbang langsung menghujam ke Bumi. (psr)

Baca Juga:

Apa Itu Socmed Diet?

#Teknologi #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Bocoran warna Xiaomi 17 Series kini terungkap. HP ini bakal segera meluncur 25 September 2025 mendatang.
Soffi Amira - Selasa, 23 September 2025
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Fun
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
iPhone Air lebih irit dibanding Samsung Galaxy S25 Edge. Menurut pengujian XEETECHCARE, iPhone Air bisa bertahan hingga 9 jam.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
Fun
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Xiaomi 17 Series akan meluncur 25 September 2025 di Tiongkok. Ponsel tersebut akan membawa chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Fun
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Spesifikasi OPPO Find X9 kini sudah bocor. Ponsel tersebut bahkan muncul di database NDB Vietnam. Berikut adalah spesifikasinya.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Fun
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
iPhone 18 Pro kabarnya akan menggunakan desain semi-transparan. Nantinya, pengguna bisa melihat bagian dalam HP tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
Fun
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Vivo X300 bakal jadi pesaing iPhone 17. HP ini menghadirkan fitur yang mirip AirDrop. Lalu, apa saja yang akan dibawa HP ini?
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Fun
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra bocor. Hal itu pun menimbulkan pertanyaan soal desainnya.
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Lifestyle
Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan
Data yang dicuri mencakup nama, alamat e-mail, nomor telepon, alamat rumah, serta total jumlah belanja di toko-toko mewah tersebut di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan
Lifestyle
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
AI hadir bukan untuk menggantikan manusia, melainkan menjadi alat bantu yang membuat pekerjaan lebih efisien.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
Lifestyle
Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
Manusia menjadi pilot yang pegang kendali.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
Bagikan