Salamuddin Daeng: Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik Semakin Buruk

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Rabu, 28 Januari 2015
Salamuddin Daeng: Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik Semakin Buruk

Usaha peningkatan ekonomi dan sosial politik masa pemerintahan Jokowi-JK dinilai belum maksimal (Foto: Antarafoto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Pemerintahan Presiden Jokowi-Jusuf Kalla sudah memasuki hari ke 100 atau 3 bulan lebih lamanya. Namun permasalahan yang membuat masyarakat selama ini letih dan lesuh tak juga dicarikan solusinya. Padahal, pada masa kampanye, Jokowi berjanji akan mengangkat kesejahteraan masyarakat tanah air.

Peneliti Indonesia for Global Justice (IGJ) Salamuddin Daeng mengatakan karut marut kehidupan ekonomi dan sosial politik rakyat kian memburuh di masa 100 hari pemerintahan Jokowi-JK ini. Menurutnya, kondisi itu dipicu oleh ketidakpastian kebijakan ekonomi, yang menyebabkan harga kebutuhan pokok bergejolak tak tekendali.

BACA JUGA: Empat Karikatur Karya Pelukis Jalanan Untuk 100 Hari Jokowi-Kalla

"Memburuknya situasi ekonomi nasional semakin dipicu oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil pada tingkat global, tidak mendapat respon dari pemerintah melalui kebijakan yang tepat," kata Salamuddin saat menjadi pembicara pada diskusi bertajuk "100 Hari Jokowi-JK, Pajak Melayang, cukai Mencekik, Kong Kalikong MoU Freeport, Harga Minyak Ala Pasar, Penyertaan Subsidi di BUMN dan Hilangnya Kontrol Harga Sembako Meroket", di Warung Komodo, Jakarta, Rabu (28/1).

Menurut Salamuddin, sebenarnya kesemrawutan ini sudah sangat terasa ketika awal penyusunan kabinet yang sangat kental dengan bagi-bagi jabatandan penunjukan pemimpin pada lembaga strategis atas dasar pekoncoan, mulai dari pengangkatan Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri ESDM Sudirman Said, Direktur dan Jajaran direksi Pertamina hingga Tim Reformsi Tata Kelola Migas.

"Alih-alih membenahi tata kelola migas atas nama reformasi ternyata hanya berujung mengganti pemain lama dengan mafia baru, yang bahkan dilakukan dengan merecoki rantai supply migas nasional," pungkasnya.

Dikatakannya, dalam semangat liberalisasi, momentum awal pemerintahan Jokowi-jK digunakan dengan penuh keberanian, oleh pemerintah untuk menaikkan harga BBM 30 persen. Kebijakan ini justru dilakukan ditengah penurunan harga minyak mentah global. Akibatnya harga-harga sembako melejit tidak terkendali.

"Kebijakan menurunkan kembali harga BBM tidak memperbaiki keadaaan, bahkan semakin menciptakan ketidakpastian dan kebingungan di kalangan pelaku usah nasional," katanya. (hur)

 

BERITA LAINNYA:

Akta Kelahiran Anak Gratis di Jakarta Pusat

Krisis Politik Bukan Tidak Mungkin TNI Turun Tangan

#Pertumbuhan Ekonomi Indonesia #Jokowi #Evaluasi 100 Hari Pemerintah Jokowi-JK #100 Hari Jokowi-JK
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
Pengamat Sebut Jokowi Beralasan Proyek Kereta Cepat Investasi Sosial Sulit Dipercaya, Fakta di Lapangan Menunjukkan Sebaliknya
Dalih itu jelas untuk menghindar dari tanggung jawab atas kerugian keuangan negara yang super besar.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Pengamat Sebut Jokowi Beralasan Proyek Kereta Cepat Investasi Sosial Sulit Dipercaya, Fakta di Lapangan Menunjukkan Sebaliknya
Indonesia
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
Jokowi menegaskan proyek transportasi massal seperti Whoosh dibangun untuk layanan publik dan manfaat sosial, bukan demi keuntungan finansial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 28 Oktober 2025
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
Indonesia
Rumah Pensiun Hadiah Negara Hampir Rampung, Jokowi Sebut Desain Dibantu Arsitek
Jokowi menegaskan rumah tersebut kewenangannya masih Sekretariat Negara.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Rumah Pensiun Hadiah Negara Hampir Rampung, Jokowi Sebut Desain Dibantu Arsitek
Indonesia
Ketum Projo Budi Arie Komentari Polemik Utang Kereta Whoosh Sudutkan Jokowi, Singgung Proyeknya Berguna bagi Masyarakat
Mantan Menteri Koperasi ini menegaskan kebijakan membuat kereta cepat Whoosh sudah dilakukan dan proyek tersebut sudah berguna untuk masyarakat.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Ketum Projo Budi Arie Komentari Polemik Utang Kereta Whoosh Sudutkan Jokowi, Singgung Proyeknya Berguna bagi Masyarakat
Indonesia
Budi Arie Temui Jokowi di Solo, Sebut Cuma Kirim Undangan Kongres Projo
Budi Arie menemui Jokowi di kediamannya di Solo, Jumat (24/10). Ia mengatakan, hanya mengirim undangan hadir ke Kongres Projo.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Budi Arie Temui Jokowi di Solo, Sebut Cuma Kirim Undangan Kongres Projo
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Hasil penelusuran fakta menunjukkan tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang dapat membenarkan klaim yang beredar tersebut
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Jokowi Doakan Prabowo di Hari Ultah, Diberi Kekuatan dalam Emban Amanat Besar
Jokowi menyampaikan doa untuk Prabowo yang memasuki usia ke-74.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
Jokowi Doakan Prabowo di Hari Ultah, Diberi Kekuatan dalam Emban Amanat Besar
Indonesia
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Ia mendoakan agar penerusnya tersebut senantiasa diberikan kekuatan dan kesehatan dalam memimpin negara
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Indonesia
Kumpulkan Pengurus DPP PSI di Bali, Jokowi Ngaku hanya Beri Arahan Kerja Politik
Menyatakan siap kerja keras untuk PSI.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Kumpulkan Pengurus DPP PSI di Bali, Jokowi Ngaku hanya Beri Arahan Kerja Politik
Bagikan