Saksi: Ratusan Ribu Massa Jemput Kedatangan Rizieq di Bandara Soekarno

MerahPutih.com - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur kembali menggelar sidang kasus kekarantinaan kesehatan terdakwa Rizieq Shihab.

Hari ini, jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan Senior Manager of Aviation Security Bandara Soekarno Hatta Oka Setiawan.

Dalam kesaksiannya, Oka mengatakan, terdapat ratusan ribu massa pendukung yang datang menjemput Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) di Bandara Soekarno Hatta.

Baca Juga:

Alasan Polisi Tak Bubarkan Acara Rizieq di Petamburan

"Pada saat tanggal 10 itu berjalan dengan tertib sampai area kedatangan terminal. Tapi pada kenyataannya, rencana kita dari malam sampai pagi, simpatisan itu cukup banyak jumlahnya, ratusan ribu," ujar Oka saat memberikan menjadi saksi di PN Jaktim.

Bahkan kata Oka, massa simpatisan terdakwa Rizieq sudah datang ke Bandara Soekarno satu hari sebelum kedatangan pada 10 November 2020

"Jadi H-1 tanggal 9 itu sekitar pukul 9 malam sudah banyak sekali orang yang akan menjemput dari berbagai daerah," papar dia.

Oki melanjutkan, saat komunikasi dengan massa, mereka mengaku datang dari berbagai daerah di Indonesia. "Kami tanya juga, ada dari luar daerah," papar dia

Untuk mengantisipasi membludaknya massa, lanjut Oki, pihaknya melakukan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI guna pengamanan di bandara. Tapi, upaya itu tidak bisa membendung massa simpatisan yang datang dari segala penjuru.

Baca Juga:

Mantan Kapolres Jakpus Ungkap Massa Rizieq Tiba-tiba Tutup Jalanan Petamburan

Banyaknya pendudung Rizieq yang hadir dan ulah oknum tak bertanggung jawab banyak fasilitas bandara yang rusak. Bandara Internasional itu pun menelan kerugian hingga belasan juta rupiah.

"(Kerugian) kurang lebih sekitar Rp16 juta-an, Pak," ungkap Oki.

"Ada taman di sebelah jalan, ada kursi-kursi yang patah mungkin karena dinaiki atau apa gitu. Jadi kerusakan itu pada taman dan kursi," ujar Oka menyambungkan. (Asp)

Baca Juga:

Kadishub DKI Jadi Saksi Terdakwa Rizieq Kasus Kerumunan Petamburan