Saat ini Keyakinan Konsumen Atas Kondisi Ekonomi Melemah


Bank Indonesia. (Foto: Antara).
MerahPutih.com - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan jika saat ini, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi melemah seiring keyakinan konsumen terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja yang menurun.
"Hal tersebut ditengarai sebagai dampak dari belum pulihnya aktivitas ekonomi dan penghasilan masyarakat akibat pandemi COVID-19, kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko
Bank Indonesia memaparkan, perbaikan keyakinan konsumen masih tertahan pada Oktober 2020, yang tercermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) sebesar 79,0 atau lebih rendah dibandingkan 83,4 pada September 2020.
Baca Juga:
Indonesia Resesi, Anak Buah Sri Mulyani Klaim Perekonomian Tanah Air Miliki Masa Depan Cerah
Menurut komponennya, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan tetap berada pada level optimistis dengan indeks ekspektasi konsumen (IEK) sebesar 106,6.
Menurut Onny, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan masih cukup kuat didukung oleh ekspektasi terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja ke depan.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi dari minus 5,32 persen pada kuartal II 2020 menjadi minus 3,49 persen pada kuartal III 2020. Kondisi ini, membuat indonesia masuk resesi ekonomi.
Selain itu, tingkat pengangguran pada Agustus 2020 mencapai 9,77 juta orang. Jumlah pengangguran tersebut naik 2,67 juta orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga:
Investasi Diprediksi Baru Pulih di 2022
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak

BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah

Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat

Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga

Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta
