Rupiah Anjlok, Agen Perjalanan Wisata Luar Negeri Terpuruk


Rupiah anjlok dirasakan juga agen perjalanan wisata ke luar negeri yang alami penurunan sekitar 20 persen (Foto: Antara Foto)
MerahPutih Bisnis - Nilai tukar rupiah yang terhadap dolar Amerika Serikat yang terus mengalami penurunan. Bahkan hingga Rabu (26/8) nilai tukar rupiah terhadap dolar berada level Rp.14.133 per dolar AS.
Menyikapi hal tersebut salah satu agen travel perjalanan wisata Travel Connection mengeluhkan sepinya orderan untuk perjalanan wisata ke luar negeri. Bahkan pasalnya, jumlah wisatawan yang hendak berlibur ke luar negeri mengalami penurunan hingga 20% dari total omset yang mencapai sekitar Rp.12 miliar, angka tersebut juga masih diperkirakan akan mengalami penurunan jika dollar AS terus menguat terhadap rupiah.
"Tentu sangat berpengaruh. Bahkan penurunan mencapai hingga 20% dari total omset yang mencapai sekitar Rp12 miliar per tahun," ujar salah satu staf agen Travel Connection, Vellis, ketika ditemui merahputih.com, di kantornya, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta, Rabu, (26/8).
Vellis mengatakan biasanya pada bulan Agustus ini, masyarakat menengah keatas beramai-ramai untuk memesan tiket dan memilih lokasi liburan ke luar negeri. Namun, karena kurs dolar tengah mengalami kenaikan ditambah lagi dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Maka para traveller lebih memilih untuk tidak jalan-jalan ke luar negeri.
"Karena mereka lebih memilih untuk tidak jalan-jalan saat ini," ujarnya.
Sementara itu lanjutnya, untuk perjalanan domestik. Pihaknya mengaku masih sangat stabil. Karena, perjalanan domestik biasanya hanya untuk perjalanan bisnis saja. Dimana untuk perjalanan bisnis, mau tidak mau orang harus membelinya.
"Kalau domestik aman. Karena biasanya itu corporate. Untuk perjalanan domestik itu paling banyak ke Kalimantan, Palembang, Jambi dan sekitarnya," ujarnya.
Sementara itu ketika ditemui ditempat yang berbeda, Kepala Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat, I Kadek Dian Sutrisna menilai bahwa pelemahan rupiah ini sektor pariwisata adalah sektor yang paling menguntungkan bagi Indonesia. Karena, nilai mata uang rupiah yang terus melemah ini membuat para traveller dari asing lebih memilih untuk berlibur di Indonesia. Dimana, mereka bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah yang cukup banyak dengan menukarkan mata uang yang mereka bawa ke Indonesia dan itu dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lambat. Karena, kedatangan turis asing meningkatkan konsumsi masyarakat.
"Sebenarnya dalam kondisi yang seperti ini. Sektor wisata paling menguntungkan," ujarnya.(rfd)
Baca Juga:
Menteri Basuki Nyatakan Pelemahan Rupiah Tak Pengaruhi Proyek PU
Rupiah Bergerak Dekati Rp14.100 per Dollar AS
Meme Kocak Rupiah Tembus 14.000 per Dollar AS (Bagian 2)
Rupiah Melemah, Seniman Pusing Tujuh Keliling
Rupiah Tertekan Semakin Dalam Akibat Ketidakpastian The Fed
Bagikan
Berita Terkait
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Selamatkan Putrinya yang Jatuh ke Laut, Seorang Ayah Melompat dari Kapal Pesiar Disney Dream

Momen Libur Panjang Waisak, KAI Daop 6 Kerahkan KA Tambahan

DPR Puji Langkah Taktis BI Hingga Rupiah Kokoh di Level Rp16.700, Pasar Keuangan Aman Terkendali

Dolar AS Tersungkur, Rupiah Terbang Tinggi Berkat Keputusan Kontroversial Trump!

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Melemah Tembus Rp16.849

Rupiah Melemah pada Penutupan Perdagangan Selasa (25/3), Proteksionisme Global dan Sentimen Domestik Dianggap Jadi Biang Kerok

Tim Siber Polisi Pantau Percakapan Pemesanan Travel Gelap untuk Mudik Lebaran

Seoul Diserbu 13 Juta Wisatawan, Istana Kerajaan Jadi Magnet Baru

Mineral King, Proyek Ski Resort Impian Walt Disney yang Tak Pernah Terwujud
