Ruang Isolasi COVID-19 di Jawa Barat Sudah Terisi 44,11 Persen
 Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 Februari 2022
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 Februari 2022 
                Vaksinasi COVID-19. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Kasus COVID-19 di Jawa Barat terus mengalami peningkatan. Akibatnya tingkat keterisian rumah sakit (BOR) meningkat.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan, untuk jumlah tempat tidur ruang isolasi COVID-19 dari 342 rumah sakit di Jawa Barat mencapai 4.400 yang terisi 1.158 atau sekitar 26,32 persen.
Baca Juga:
Di Tengah Kasus COVID-19 Naik, Gibran Izinkan Acara Festival Jenang Solo
"Untuk ruang isolasi tersedia 3.521 yang terisi 1.553 atau sekitar 44,11 persen. Dan ICU tersedia 414 yang terisi 78 atau 18,84 persen," ujar Dewi Sartika ketika dihubungi, Rabu (8/2).
Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Jawa Barat juga mencatat, per 7 Februari 2022 pukul 16.00, jumlah kasus terkonfirmasi di Jawa Barat mencapai 770.546 dengan kasus aktif 56.322 dan sembuh 699.431.
Dari jumlah tersebut, tingkat kesembuhan di Jawa Barat sebesar 90,77 persen, meninggal 14.793 dan tingkat kematian sebesar 1,92 persen.
Berdasarakan wilayah, kasus terkonfirmasi paling tinggi berada di Kota Depok sebanyak 117.499 dengan kasus aktif 11.324, sembuh 103.998 dan meninggal dunia 2.177.
 
Disusul Kota Bekasi dengan terkonfirmasi 109.164, kasus aktif 11.454, sembuh 96.694 dan meninggal dunia 1.016, kemudian Kabupaten Bekasi dengan terkonfirmasi 56.818, kasus aktif 5.078, sembuh 51.193 dan meninggal dunia 547 orang.
Sementara Angka Reproduksi (Rt) Efektif di Jawa Barat terkini adalah 4.52 dengan rerata 14 hari terakhir sebesar 4.17. Kota Bekasi, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bakasi masih yang tertinggi.
Dewi mengimbau, masyarakat mengetatkan disiplin protokol kesehatan di mana pun berada. Selain itu, hindari sejumlah aktivitas rentan penularan seperti pertemuan keluarga, upacara duka cita, pernikahan, makan di kafe resto, rapat kerja, dan aktivitas berkerumun lainnya.
"COVID-19 varian Omicron memang jauh lebih cepat menular dibandingkan dengan Delta, namun dari sisi fatalitas varian Omicron jauh lebih rendah dibandingkan Delta," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Polisi Proses Hukum Wisatawan Positif COVID-19 yang Jalan-jalan di Kota Malang
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
 
                      Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
 
                      Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
 
                      Gubernur Jawa Barat Bakal Pecat Pejabat Sembunyikan Data Deposito Rp 4,17 Triliun
 
                      Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
 
                      Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
 
                      Langkah Selanjutnya Setelah Seekor Macan Tutul Dievakuasi dari Hotel di Bandung
 
                      DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar
 
                      BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
 
                      Jawa Barat Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi di Agustus 2025, Gubernur Dedi Mulyadi Singgung Jumlah Penduduk dan Besarnya Industri
 
                      




