RS Husada Utama Surabaya Berikan Edukasi Paramedis Penanganan Jantung Koroner
Tim Dokter RS Husada Utama (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Rumah Sakit (RS) Husada Utama Surabaya memberikan edukasi kepada paramedis di Jawa Timur terkait penanganan terkini penyakit jantung koroner melalui seminar "Penanganan Terkini Penderita Penyakit Infark Miocard Akut dan Asuhan Keperawatannya", Minggu.
"Seminar ini bertujuan untuk memperluas wawasan paramedis terkait penanganan kepada pasien penderita jantung koroner. Penyakit jantung koroner sudah sedemikian banyak, maka kita belajar penenganan jantung koroner terbaru," kata Ketua Panitia dr Heru Widjono, di Surabaya.
Dia mengatakan, saat ini penderita penyakit jantung sudah semakin banyak. Jika dulu hanya ada di peringkat tiga atau empat penyebab kematian, sekarang bergeser menjadi penyebab kematian terbanyak.
"Melalui penanganan yang terus diperbarui, kita, dokter atau paramedis bisa mencegah kematian pasien," ucap dia.
Antara medis dan paramedis, lanjut dia, merupakan kinerja yang sinergis. Diharapkan dengan edukasi yang baik, pelayanan kepada pasien di lini pertama (Poli Umum, Puskesmas, Dokter Umum) bisa lebih meningkat lagi.
Dalam seminar ini juga dibahas penyakit peserta yakni diabetes pada jantung koroner. Bagaimana penangan diabetes yang ada pada jantung koroner juga mencegah komplikasinya. Menurutnya, jika terdapat komplikasi maka akan mengurangi minat pasien untuk berobat.
Selain itu, penyakit pada jantung koroner biasanya tidak terdeteksi karena tidaka ada gejala yang tidak dirasakan tapi ada tanda-tanda. Untuk penanganannya bisa dimulai dari pencegahan.
"Jika awalnya dari diabetes maka tangani dulu diabetesnya, begitu pula jika dari penyakit lain, baru setelah itu diobati," ujarnya.
Baru setelah itu dilakukan promotif yakni meningkatkan kesadaran masyarakat pada penyakit ini sehingga masyarakat menjadi peduli, sehingga insidennya bisa diturunkan.
"Saat ini kepedulian masyarakat lebih baik daripada sebelumnya. Tapi itu harus selalu kita tinggkatkan lagi kepedulian dari masyarakat itu. Sudah mulai baik," kata dia.
Dia menambahkan kepedulian itu bisa dimulai dari sendiri, dengan berolahraga secara rutin dan selektif dalam memilih makanan.
Dalam seminar ini mengahadirkan beberapa pembicara yakni dr Indro Harianto, dr Heru Widjono, dr Rurus Suryawan, Tatik Arsi Cahyo.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Momen Presiden Prabowo Subianto Resmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates Indonesia di Solo
Presiden Prabowo Resmikan RS Kardiologi Emirates–Indonesia di Solo, Hadirkan Teknologi Medis Tercanggih
Pramono Mulai Perintahkan Anak Buah Bikin Feasibility Study Bangun RS Tipe A di Bekas RS Sumber Waras
Pramono Bakal Temui Menkes Budi Sadikin, Bahas Pembangunan RS Tipe A Sumber Waras
Pramono Berencana Bangun Rumah Sakit Tipe A untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Ibu Kota
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Dirawat di Rumah Sakit, Nadiem Makarim Tetap Diborgol dan Dijaga Petugas Kejagung
UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda