Rolls-Royce Akui Suap Jutaan Pound dan Mobil Mewah untuk Menangkan Proyek

Pesawat Garuda Indonesia menunggu jadwal take-off. (Foto : garuda-indonesia.com)
Perusahaan penyedia mesin pesawat Rolls-Royce mengakui telah menyuap sejumlah pihak di enam negara, termasuk Indonesia untuk mendapatkan proyek dengan cara tak sehat. Pabrikan mesin multinasional asal Inggris ini meminta maaf kepada publik.
Diketahui, Rolls-Royce melakukan suap berupa mobil mewah dan jutaan poundsterling kepada pihak-pihak di enam negara, termasuk China, Rusia, dan Indonesia. Pengakuan jujur itu disampaikan pihak Rolls-Royce dalam sebuah pengadilan di London.
"Meminta maaf tanpa syarat untuk pelaksanaan yang telah ditemukan," kata pihak Rolls-Royce yang dibacakan di pengadilan, di London, Selasa (17/1), seperti dikutip The Guardian.
Penyelidikan terhadap kecurangan yang dilakukan Rolls-Royce melibatkan tiga negara, Amerika Serikat, Inggris, dan Brasil, sejak lima tahun silam, yang menemukan indikasi kecurangan Rolls-Royce dalam upaya memenangkan tender proyek besar dengan menggunakan perantara.
Richard Whittam, dari Serious Fraud Office (SFO) atau lembaga antikorupsi Inggris mengatakan penyelidikan ini adalah yang terbesar yang pernah dilakukan. Hasil penyelidikan, mengungkapkan kasus suap sudah sistemik dan berlangsung lama sejak 30 tahun lalu.
"Di Indonesia, Rolls-Royce memberikan US$2,25 juta atau setara Rp30,1 miliar dan mobil Rolls-Royce Silver Spirit kepada orang yang telah membantu Rolls-Royce mendapatkan kontrak pembelian mesin Trent 7000 untuk 14 pesawat Airbus A330 milik Garuda Indonesia. Secara terpisah, Rolls-Royce juga membayar perwakilan dari kompetitor agar memuluskan langkah Rolls-Royce memenangkan proyek senilai US$1,2 miliar ini," demikian pengakuan Rolls-Royce di pengadilan.
Setelah terbukti, Rolls-Royce meminta maaf dan berniat menyelesaikannya secara damai. Namun, Pengadilan Inggris akhirnya menyetujui penyelesaian kasus antara SFO dengan Rolls-Royce dalam bentuk pembayaran ganti rugi sebesar 671 juta Pound, atau setara Rp11 triliun.
Baca juga berita terkait di sini KPK Tetapkan Mantan Dirut Garuda ES Tersangka Suap
Bagikan
Berita Terkait
Pembelian 50 Pesawat Boeing Oleh Garuda Masih Tahap Negosiasi, Belum Capai Kesepakatan

Garuda Indonesia Borong 50 Pesawat Boeing yang Dianggap Punya Reputasi Buruk, Ekonom: Apakah ini Tanda Menuju Krisis?

Ketepatan Waktu Penerbangan Haji pada 2025 Capai 96,2 Persen atau Naik dari Tahun Sebelumnya, Menurut Garuda Indonesia

DPR Desak Garuda Minta Maaf Terbuka Usai Kasus iPhone Hilang

Perbaiki Citra, Garuda Indonesia Minta Usut Kehilangan Handphone Seorang Penumpang Saat Penerbangan Rute Jakarta-Melbourne

Anggota DPR Minta Kasus Hilangnya HP Penumpang Garuda Diusut Tuntas

Penumpang Kehilangan HP di Pesawat, Garuda Indonesia Lakukan Investigasi

Strategi Garuda Antisipasi Keterlambatan Penerbangan 246 Kloter Haji 2025: Siapkan 1 Pesawat Cadangan

15 Pesawat Di-grounded, Garuda Indonesia Tepis Isu Kesulitan Biaya

Supply Chain Global Terjadi Hambatan, Puluhan Pesawat Garuda Group Antre Pergantian Suku Cadang
