Risma Paparkan Capaian Nyata Penanganan Kemiskinan dan Kelaparan di Forum PBB


Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam forum pertemuan tingkat tinggi (High Level Political Forum/HLPF) PBB di New York, AS pada Kamis (11/7/2024). (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menghadiri forum pertemuan tingkat tinggi (High Level Political Forum/HLPF) PBB.
HLPF dilaksanakan oleh Global Taskforce of Local and Regional Governments (GTF LRG) yang dikoordinasikan bersama Departemen Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDESA), dan didukung oleh UCLG, UN Habitat dan UNDP.
Forum tersebut merupakan upaya PBB untuk membumikan, melokalkan dan mempercepat pencapaian sasaran pembangunan dunia atau yang dikenal sebagai Sustainable Development Goals 2030 (SDGs 2030).
Ia menyampaikan, optimisme dalam penanganan kemiskinan sekaligus pencegahan kelaparan dengan pemanfaatan data yang terpadu dan terbaharui secara berkala.
Baca juga:
Menko PMK Muhadjir Effendy Paparkan Strategi Penanganan Kemiskinan Ekstrem
Dalam forum itu, Risma memaparkan, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Indonesia diperbarui minimal sekali dalam tiap bulan oleh pemerintah daerah sehingga memudahkan untuk merancang solusi yang tepat untuk mengurangi pengeluaran keluarga maupun meningkatkan pendapatan mereka.
"Data yang akurat akan membuat penyaluran program pengentasan kemiskinan dilakukan lebih efektif dan efisien," katanya.
Selain itu, kerja sama dengan elemen masyarakat juga menjadi kunci untuk mencapai optimisme tersebut.
Ia menyebutkan, program permakanan gratis bagi lansia dan penyandang disabilitas yang tinggal sendiri didukung oleh kelompok masyarakat (pokmas) setempat yang memasak dan mengirimkannya.
Baca juga:
BPS DKI Catat Tingkat Kemiskinan di Jakarta Turun 3 Tahun Terakhir
Kementerian Sosial, tegas ia, telah menyediakan dua bentuk program utama, yaitu 3 rusun sewa murah (hanya Rp10 ribu per bulan) dan renovasi atau pembangunan hampir 16.000 rumah baru dalam tiga tahun terakhir.
Sementara dalam mengatasi masalah aksesibilitas, pihaknya memanfaatkan teknologi sebagai enabler, seperti bus sekolah, kapal sekolah, sepeda motor listrik, pembelajaran melalui broadband learning center, hingga penyediaan akses air bersih melalui mesin pengolah air (sea water reverse osmosis) yang dijalankan dengan tenaga surya.
Perwakilan Global Taskforce of Local and Regional Governments (GTF LRG) dan sekaligus UCLG Secretary General Emilia Saiz mengapresiasi kinerja pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Menteri Sosial Risma.
"Beliau sebagai sosok yang berorientasi pada aksi nyata dalam memajukan warganya dan sangat tepat sebagai menteri yang menangani masalah sosial,” ujar Emilia Saiz. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang

Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan

Bocah di Sukabumi Meninggal Dengan Kondisi Tubuh Dipenuhi Cacing, Ini Kata Kemensos

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun

DPRD Bersyukur Jakarta Tidak Masuk 10 Provinsi Termiskin, Akui Program Pemprov Tepat Sasaran

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Tembus 464 Ribu Jiwa, Begini Respons Pramono Anung

Penduduk Miskin Jakarta Naik, Gubernur Pramono Cari Penyebabnya

Angka Kemiskinan Jakarta Mendadak Meroket, Gubernur Pramono Anung Ungkap Fakta Mengejutkan

Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
