Riset: Konsumen Asia Pasifik Rela Mengorbankan Keamanan Data Demi Kenyamanan
Temuan ini menandakan pentingnya keamanan data di benak konsumen dan bisnis Asia Pasifik. (Unsplash/Glenn Carstens-Peters)
LAPORAN terbaru dari F5 bertajuk Curve of Convenience 2023 Report: The Pursuit of APIs mengungkapkan bahwa, 79 persen konsumen Asia Pasifik bersedia memberi perusahaan akses ke data mereka. Hal itu dilakukan dengan imbalan utilitas dan pengalaman pelanggan yang lebih baik, dengan 96 persen data sensitif ke situs web dan aplikasi untuk proses yang lebih efisien.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi standar bagi pengguna untuk masuk ke situs web dan layanan menggunakan autentikasi pihak ketiga. Seperti melalui akun pengguna Google atau Facebook yang sudah ada. Tren ini mencerminkan keinginan kolektif untuk kenyamanan, kecepatan, dan personalisasi di setiap tahap pengalaman konsumen digital.
Baca Juga:
F5 Distributed Cloud Services Siap Optimalkan Kinerja Aplikasi
Fitur-fitur ini sering diaktifkan oleh Application Programming Interface (API), yang membantu meningkatkan efisiensi bagi hampir semua bisnis yang memerlukan transfer uang dan pembayaran digital. Namun, seperti aplikasi web lainnya, API ini dapat dieksploitasi dan disalahgunakan, mengakibatkan pelanggaran keamanan dan penipuan, sehingga membahayakan seluruh ekosistem digital.
“Meskipun 86 persen warga Indonesia yang disurvei menyatakan bahwa mereka akan terus berbisnis dengan perusahaan yang telah melaporkan serangan siber atau pelanggaran data yang mungkin termasuk informasi pribadi mereka. Organisasi yang memberikan layanan digital perlu ingat bahwa mereka juga harus proaktif dalam mencari penyedia keamanan yang dapat dipercaya untuk mengamankan data mereka,” kata Country Manager of F5 Indonesia Surung Sinamo, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, Selasa (2/5).
Baca Juga:
Studi F5 Mengungkapkan Tradeoffs dari Percepatan Transformasi Digital
Dengan ketergantungan yang semakin besar pada layanan digital dan banyaknya berita tentang pelanggaran data. Konsumen Asia Pasifik semakin memperhatikan keamanan data. Laporan ini mengungkapkan bahwa lebih dari 75 persen konsumen Asia Pasifik siap menarik dukungan dari perusahaan jika terjadi pelanggaran atau kehilangan data. Meskipun ada penawaran seperti layanan dan produk terbaik, dengan 53 persen tertarik untuk mengetahui detil kebocoran data sensitif.
Temuan ini menandakan pentingnya keamanan data di benak konsumen dan bisnis Asia Pasifik, yang di antaranya tidak memprioritaskannya dengan risiko kehilangan daya saing.
“Mayoritas konsumen Indonesia (64 persen) memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap branded superapps yang menyimpan data pribadinya. Namun, hanya 51 persen orang Indonesia percaya untuk memberikan akses ke data mereka kepada masing-masing perusahaan terkait, untuk mendapatkan pengalaman pengguna yang lebih baik," tutup Surung. (and)
Baca juga:
Solusi Penyedia Layanan dan Perusahaan di Jaringan 5G
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
OPPO Find X9 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Ganda 200MP, Meluncur Tahun Depan!
Apple Mulai Bingung, Terpaksa Minta Samsung Jadi Pemasok Memori iPhone 18
Bikin Penggemar Kecewa, Samsung Galaxy S26 Edge Batal Meluncur
OPPO Reno 15 Series Segera Meluncur di Indonesia, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Bocoran Samsung Galaxy Z Fold 7 2026, Desainnya Mirip iPhone Fold
Meluncur 25 Desember, Xiaomi 17 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Telefoto Periskop 200MP
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
OPPO Find X9 Bakal Punya 2 Kamera 200MP, tapi Bukan Seri Ultra
Bocoran Terbaru Xiaomi 17 Ultra: Bawa Sensor OmniVision dan Kamera Telefoto 200MP S5KHPE
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya