Media Inggris Tetap Hormati Bangsa Indonesia di Tengah Kasus Reynhard Sinaga


Media massa di Inggris sama sekali tak menyinggung Indonesia (Sumber: Twitter/@bruceemond)
KASUS Reynhard Sinaga menggemparkan benua biru Eropa. Namanya menjadi headline di sejumlah surat kabar ternama di Inggris. Bukan karena prestasinya dalam bidang akademis melainkan tindak kriminal yang dilakukannya.
Pemuda kelahiran Jambi tersebut didakwa atas kasus pemerkosaan terhadap 190 pria di Manchester, Inggris. Pria-pria yang dijebak olehnya rata-rata masih muda.
Baca Juga:

Kasus mega perkosaan tersebut sontak membuat warga Indonesia yang tinggal di luar negeri resah. Para WNI (Warga Negara Indonesia) yang bermukim di Inggris berpikir bahwa yang dilakukan oleh Reynhard tersebut dapat memberi citra buruk bagi warga Indonesia.
Mereka takut warga Inggris akan mendiskriminasi mereka akan tindakan yang dilakukan oleh saudara senegaranya.
Ketakutan tersebut tampaknya tak terbukti. Ketika mengangkat profil Reynhard, media-media di Britania Raya jarang membahas kewarganegaraannya.
Mereka cenderung fokus pada perilaku Reynhard sehari-hari di Inggris dan kronologi kejahatan yang dilakukannya pada para korban. Sesekali mereka juga menyinggung latar belakang pendidikan Reynhard yang tengah menempuh pendidikan S3.
Baca Juga:

Alih-alih menyebutnya sebagai orang Indonesia. Media-media terkemuka Inggris lebih nyaman memanggilnya sebagai "monster". "The UK press isn't calling Reynhard Sinaga an Indonesian rapist. He is Britain's most prolific - paling banyak korban - rapist. Being WNI isn't an issue for them as he acted as an individual (Pers Inggris tidak menyebut Reynhard Sinaga sebagai pemerkosa asal Indonesia. Dia adalah pemerkosa paling produktif - paling banyak korban - di Inggris. Menjadi WNI bukanlah masalah besar bagi mereka karena ia bertindak sebagai individu) ," tulis seorang Penulis dan Editor yang bermukim di Inggris, Bruce Emond di akun Twitternya.

Dirinya menjelaskan bahwa di koran METRO, status Reynhard sebagai warga Indonesia baru disebutkan di paragraf kedelapan. Sementara liputan BBC baru menyebut Reynhard Sinaga asal Indonesia di menit keenam.
"Tidak ada sebutan Indonesa di front page story Daily Mail tentang Reynhard Sinaga. Nah koran terkenal xenophobia (ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain) dan jingoisme (patriotisme ekstrem dalam bentuk kebijakan luar negeri yang agresif) pun tidak anggap negara asal pelaku penting," tulis Emond lagi. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Thomas Partey Bebas dari Tuduhan Pemerkosaan, Kok Bisa?

Nonton Oasis dari Ketinggian Stadion Wembley, Seorang Fan Terjatuh dan Meninggal Dunia

Achraf Hakimi Tersandung Kasus Pemerkosaan, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Indonesia Minta Tidak Ada Syarat Atas Pengakuan Palestina Jadi Negara Berdaulat

Inggris Ancam Israel Bakal Akui Negara Palestina, Jika Krisis Kemanusia Berlanjut

Jelang Pemakaman, Jenazah Ozzy Osbourne akan Dibawa Melewati Kota Birmingham

Thomas Partey Didakwa 5 Kasus Pemerkosaan, Arsenal Malah Enggan Berkomentar

Legislator PKB Desak Hukuman Kebiri Kimia bagi Pelaku Pemerkosaan Anak di Cianjur

Kate Middleton Kunjungi Taman Kesehatan, Curhat ke Pasien Kanker tentang Beratnya Masa Pemulihan

2 Legislator PDIP Menangis Dengar Penjelasan Fadli Zon tentang Korban Perkosaan 1998
