SEJARAH HARI INI: Referendum Timor Timur 1999
Perempuan Timor Timur pada referndum tahun 1999. (NYtimes)
SEJARAH HARI INI, 18 tahun silam, masyarakat Timor Timur mengadakan referendum pada 30 Agustus 1999. Melalui mekanisme voting, masyarakat provinsi ke-27 tersebut dihadapkan pada dua pilihan; menerima otonomi khusus Timor Timur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia atau menolak otonomi khusus, berujung pemisahan wilayah Timor Timur dari Indonesia.
Dipicu perang saudara berkepanjangan, hingga memuncak pada kerusuhan besar antara pendukung dan anti-kemerdekaan pada 1999, mendorong Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie mengajukan permintan kepada Sekretaris Jendral PBB Kofi Annan pada 27 Januari 1999, melalui PBB untuk mengadakan referendum.
Hasilnya, sebanyak 94.388 (21,50%) suara memilih otonomi khusus dan tetap berada pada naungan NKRI, sementara 344.580 (78,50%) suara menyatakan menolak dan bersedia bercerai dengan Indonesia. Timor Timur kemudian memperoleh status resmi sebagai negara anggota PBB pada 20 Mei 2002.
Simak ulasan mendalam sejarah referendum Timor Timur, https://merahputih.com/post/read/mengenang-referendum-timor-timur-1999
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Timor Leste Resmi Gabung ASEAN, DPR: Kerja Sama Regional Makin Kuat, Indonesia di Garis Depan
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
KTT ASEAN di Malaysia Agendakan Deklarasi Timor Leste Sebagai Negara Anggota, Berbagai Kepala Negara Hadir
KBRI Dili Minta Otoritas Timor Leste Usut Insiden Penembakan WNI di Perbatasan
Konflik Perbatasan Indonesia - Timor Leste, Komisi I DPR Desak Pemerintah Pusat Tempuh Jalur Diplomasi
Hubungan Indonesia dan Timor Leste Makin 'Lengket', Kini Fokus Perdagangan dan Dukungan ASEAN
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar
Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis