Rebut Juara 3 Piala Dunia U-17, Pelatih Mali: Capaian Terbaik Kedua Setelah Gagal Final
Pemain Mali mempertahankan bola dari yang coba direbut pemain Argentina pada Pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo, Jumat (1/12) malam. (Dok.PSSI)
MerahPutih.com - Timnas Mali menyegel peringkat ketiga Piala Dunia U-17 setelah mengalahkan Argentina dengan skor telak 0-3 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/12). Ini merupakan capaian kedua terbaik Mali di Piala Dunia U-17 setelah pada 2015 masuk final.
Pelatih Mali, Soumaila Coulibaly mengatakan pihaknya merasa senang bisa menduduki peringkat tiga. Ini merupakan capaian terbaik kedua setelah masuk final Piala Dunia U-17 pada 2015.
Baca Juga:
Gibran Ngaku Tidak Tahu Jokowi dan Prabowo bakal Hadir di Final Piala Dunia U-17
“Mali bisa finis di posisi ketiga yang merupakan pencapaian terbaik. Saya katakan kepada pemain bahkan sebelum persiapan untuk turnamen ini, target kita adalah memenangkan turnamen. Ini penting untuk masa depan para pemain muda Mali,” ujar Soumaila usai pertandingan di Stadion Manahan Solo.
Dia tidak heran Mali bisa menang 3-0 atas Argentina. Menurutnya banyak peluang yang dihasilkan pemainnya. Bahkan mereka seharusnya bisa menang 10-0 di laga ini.
"Kalau bisa 10-0 saya minta. Karena tadi seperti yang semua lihat kami membuat banyak peluang. Bila kami bermain 100 persen maka kami bisa membuat banyak gol," kata dia.
Dia mengaku telah menganalisis Mali U-17 yang sudah melakukan perjalanan selama melakoni turnamen kelompok usia ini.
Dimana dua kartu kuning yang didapat saat melawan Spanyol dan Prancis menjadi catatan yang tidak disukai oleh sang pelatih. Namun, menurutnya terkadang pemain harus mendapatkan sanksi dulu untuk bisa belajar.
Baca Juga:
Penutupan Piala Dunia U-17 Tanpa Panggung Hiburan, Hanya Pesta Kembang Api
"Ya, terkadang saya tidak senang dengan hal itu (kartu merah). Tetapi saat di lapangan kami tidak bisa menjaga reaksi pemain saat pertandingan. Ini tentu bisa jadi pelajaran dan pengalaman bagi para pemain muda agar bisa memikirkan lagi tentang kartu Merah di sebuah turnamen. Karena ini merupakan hal penting," papar dia
Ia optimistis dengan masa depan pemain Mali. Karena mereka melalui banyak pertandingan untuk bisa mencapai pencapaian terbaik di Piala Dunia U-17 2023.
“Setelah ini, mereka akan dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20," imbuh dia.
Kapten Tim Mali, Ibrahim Diarra mengakui turnamen ini merupakan momen tepat di mana mereka bisa belajar banyak. Terutama target juara yang gagal akan jadi pengalaman berharga.
"Kami belajar banyak dalam turnamen ini, meskipun kita tidak bisa mendapatkan target kami, tapi kami masih di sini. Belajar bagaimana kita bermain sebagai tim, bagaimana kita menyikapi hal-hal di luar lapangan, dan belajar bagaimana lebih baik lagi di pertandingan selanjutnya. Itu yang terpenting," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Gagal Melaju Final, Argentina Tergetkan Peringkat Tiga Piala Dunia U-17
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
FIFA Rilis Jadwal Lengkap Piala Dunia 2026: Kick Off Paling Awal Jelang Tidur Malam dan Banyak di Jam Kantor
Hasil Drawing Piala Dunia 2026: Brasil dan Prancis Terjebak di Grup Neraka, Argentina Full Senyum
Superkomputer Prediksi Spanyol Juara Piala Dunia 2026, Argentina Longsor dari Puncak Unggulan
Gennaro Gattuso Sangat Percaya Diri Italia Lolos, Waspada Kekuatan Fisik Irlandia Utara
2 Kali Gagal Bersama Patrick Kluivert, Curacao Cetak Sejarah Lolos Piala Dunia Pertama Kali
2 Gol Dramatis Menit 90+ Akhiri Dahaga Piala Dunia 28 Tahun Tartan Army, Steve Clarke: Malam Luar Biasa!
Daftar 16 Negara Eropa Harus Berduel Hidup-Mati di Babak Play-off Piala Dunia, Ada Italia
Austria Kembali ke Jajaran Tim Elit, Tampil ke-7 Kalinya di Piala Dunia Setelah Absen 28 Tahun
Bantai Slovakia 6-0, Pelatih Jerman Nagelsmann Kecewa Banyak Buang Peluang Gol 15 Menit Pertama
Luka Modric Dkk Menang Dramatis 3-2 Atas Montenegro, Kroasia Pertahanan Rekor Cuma 1 Kali Absen Piala Dunia