Rawat Wajah Mumpung Umur Masih Kepala Dua


Rawat kulit sejak dini untuk memperlambat penuaan. (Foto: Unsplash/Noah Buscher)
TUMIT kasar, kulit kendur, garis-garis halus, dan kerutan adalah tanda-tanda penuaan yang mungkin tidak terlalu diperhatikan saat kita masih berada di usia 20-an. Biasanya, sampai tanda-tanda penuaan ini mulai terlihat di wajah, kamu baru mulai berpikir untuk melakukan sesuatu sebagai pencegahan. Sayangnya, saat kamu baru mulai mencoba mencegah tanda-tanda penuaan ini, hal itu sudah tidak akan banyak membantumu.
Kulit biasanya akan menua secara alami selama bertahun-tahun dan proses penuaan biasanya dimulai pada usia akhir 20-an atau awal 30-an. Pada rentang usia ini, produksi kolagen mulai menurun dan menyebabkan kulit lebih tipis. Fungsi kelenjar keringat dan minyak juga sudah berkurang, sehingga kulit kita akan menjadi lebih kering.
Baca juga:
Di usia 20-an, rutinitas anti-penuaan kamu harus berfokus pada pencegahan. Dalam memerangi efek penuaan, hal utama yang harus menjadi pusat setiap rezim perawatan kulit adalah menghalangi efek faktor eksternal pada kulit kamu, seperti polusi dan sinar UV.
Kamu betugas untuk mendukung kulit kamu yang kehilangan kapasitasnya untuk memproduksi kolagen, minyak, dan keringat. Hal ini akan membuatmu mampu mempertahankan kulit lebih kencang dalam jangka waktu yang lebih lama.
Mumpung usia kamu masih kepala dua, yuk rawat kulit dengan cara yang disarankan laman Insider ini, misalnya:
1. Pakai tabir surya setiap hari

Jika kamu ingin memperlambat proses penuaan, hal terbaik yang dapat kamu mulai lakukan adalah menggunakan tabir surya sebagai rutinitas perawatan kulit kamu di pagi hari. Seperti yang dikatakan dokter kulit Mona Gohara kepada DIRI, 90 persen tanda penuaan berasal dari paparan sinar UV yang tidak terlindungi.
2. Cuci muka setiap hari

Mencuci wajah setiap hari mungkin tampak seperti hal yang sangat mendasar untuk dilakukan, tetapi ini adalah kebiasaan yang baik untuk dilakukan. Dengan melakukan kegiatan mencuci muka, kamu akan menghilangkan kotoran, polusi, dan sel kulit mati yang menumpuk di pori-pori setiap hari. Rutinitas pembersihan wajah terbaik adalah menggunakan air dan sabun.
3. Lakukan eksfoliasi secara teratur

Pengelupasan kulit juga akan membantu menghilangkan agen berbahaya seperti sel kulit mati dan kotoran, serta mengaktifkan pembaruan kolagen setiap hari. Eksfoliasi kimia menghilangkan lapisan atas kulit dengan melemahkan lipid yang mengikat mereka bersama-sama, sehingga menghilangkan sel-sel kulit mati dan kusam.
Baca juga:
4. Berhenti memakai make-up saat tidur

Banyak yang sering pulang ke rumah dengan perasaan sangat lelah, sehingga langsung tidur tanpa menghapus riasan. Namun, jika kamu sering melakukan hal ini, kamu hanya akan memperburuk kualitas kulit dan membuatmu menua sebelum waktunya. Memakai make up saat tidur akan menyumbat pori-pori dan membuat minyak terperangkap di dalamnya. Hal ini kemudian akan berkontribusi pada penumpukan bakteri dan menyebabkan jerawat serta komedo.
5. Carilah produk yang mengandung antioksidan seperti Vitamin C

Mulailah menggunakan produk yang mengandung Vitamin C atau antioksidan lain. Hal ini tentunya akan mencegah kerusakan oksidatif yang terjadi akibat paparan sinar UV dan polusi udara. Antioksidan adalah senyawa kimia yang membantu melawan radikal bebas penyebab penuaan sel.
Meskipun ada pada produk kosmetik, biasanya zat ini juga bisa kamu temukan secara alami di buah dan sayuran. Jadi kamu hanya perlu melakukan diet makanan mengandung antioksidan sebagai cara yang efektif dan alami untuk melindungi kulit dari penuaan. Vitamin C adalah salah satu antioksidan terbaik untuk kulit yang juga dikenal sebagai asam askorbat. Zat ini bertindak sebagai kofaktor untuk enzim yang penting untuk sintesis kolagen.
6. Jangan terlalu sering menggunakan bahan kimia

Meskipun baik untuk mulai menjaga kesehatan kulit kamu ketika masih muda untuk mencegah keriput dan penuaan, menggunakan terlalu banyak produk perawatan dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan pada kulit wajah. Beberapa remaja menggunakan produk yang terlalu keras atau berlebihan yang membuat kulit mengalami iritasi. (tel)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
