Ratusan Tewas akibat Bencana di Aceh–Sumatra, DPR Desak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional
Pencarian korban banjir dan tanah longsor di Pesisir Selatan, Sumatera Barat (ANTARA/HO-Diskominfo Solok)
MerahPutih.com - Bencana alam yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat telah menelan ratusan korban jiwa. Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Rinto Subekti, menegaskan bahwa pemerintah pusat perlu segera menetapkan status bencana nasional bagi wilayah yang terdampak parah.
“Penetapan bencana nasional akan mempercepat pengerahan sumber daya dan bantuan dari pemerintah pusat sehingga pemulihan dapat dilakukan lebih maksimal,” kata Rinto kepada wartawan, dikutip Selasa (2/12).
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, turut menekankan pentingnya percepatan penanganan. Ia meminta pemerintah segera mengeksekusi anggaran darurat guna mempercepat proses penyelamatan warga terdampak tanpa menunggu persetujuan DPR, selama langkah tersebut dilakukan secara akuntabel dan transparan.
“Kalau memang dipandang perlu, pemerintah bisa menggunakan dana BA99 untuk segera melakukan langkah-langkah tanpa harus persetujuan kita dulu, biar semuanya bisa cepat,” ujar Lasarus.
Baca juga:
BRIN Tunjuk Joko Widodo Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sumatra
Dana BA99 merupakan dana darurat atau cadangan fiskal pemerintah yang dapat digunakan untuk merespons cepat situasi krisis seperti banjir, longsor, dan gempa bumi tanpa terhambat birokrasi panjang APBN.
Menurut Lasarus, setiap detik pada masa krusial atau golden time sangat menentukan keselamatan korban di lapangan.
“Menyelamatkan orang itu hitungannya detik, menit. Itu sangat berarti,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan sarana, prasarana, serta SDM penyelamatan mengingat Indonesia merupakan negara rawan bencana.
“Golden time hanya bisa ditangani oleh orang-orang terampil. Kalau salah menangani bisa fatal akibatnya,” lanjutnya.
Baca juga:
BRIN Tunjuk Joko Widodo Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sumatra
Sementara itu, total jumlah korban meninggal akibat bencana di wilayah Sumatra per Senin (1/12) mencapai 604 orang. Rinciannya, 151 korban meninggal di Aceh, 165 korban di Sumatra Barat, dan 283 di Sumatra Utara.
Adapun total korban hilang mencapai 464 jiwa, korban luka 2.600 jiwa, dan warga terdampak sebanyak 1,5 juta orang. Sebanyak 570.700 warga terpaksa mengungsi akibat bencana ini.
BNPB juga mencatat 50 kabupaten terdampak, dengan 3.500 rumah rusak berat, 4.100 rumah rusak sedang, dan 20.500 rumah rusak ringan.
Selain itu, terdapat 282 fasilitas pendidikan yang rusak serta 271 jembatan mengalami kerusakan. Jumlah korban ini meningkat 50 persen dibandingkan data sehari sebelumnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ratusan Tewas akibat Bencana di Aceh–Sumatra, DPR Desak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional
BRIN Tunjuk Joko Widodo Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sumatra
Momen Presiden Prabowo Subianto Kunjungi Warga Posko Pengungsian di Aceh Tenggara
Momen Presiden Prabowo Subianto Tinjau Jembatan Pantai Dona Pasca Banjir Bandang di Aceh
Meihat Kondisi Dampak Kerusakan Pasca Banjir Bandang Di Tapanuli Utara Sumut
Sri Lanka Nyatakan Keadaan Darurat akibat Banjir dan Longsor
Bencana Alam Marak Terjadi di Indonesia, Cak Imin Ajak Pemerintah Bertobat
Aktivitas Tambang Dituduh Jatam Penyebab Banjir Bandang, Wakil Menteri ESDM Membantah
Perintah Prabowo Tangani Banjir Sumatra, Penanganan Harus Cepat, Tepat, dan Menyeluruh
MPR: Penetapan Status Bencana Nasional Bergantung Keputusan Presiden Prabowo