Rapor 100 Hari Kabinet, Kinerja Tim Ekonomi Prabowo Masih Meragukan


Presiden Prabowo Subianto. (Dok. Tim Media Prabowo)
MerahPutih.com - Pemerintahan Prabowo Subianto bakal memasuki 100 hari kerja akhir Januari ini. Namun, kinerja jajaran tim ekonomi di Kabinet Merah Putih mendapat sorotan tajam.
Direktur Political and Puiblic Policy Studies (P3S) Jerry Massie menganggap pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum maksimal. Dia membandingkan perekonomian Indonesia tertinggal dari Vietnam yang mampu tumbuh hingga 7,09 persen.
Begitu pula Filipina yang perekonomiannnya naik ke level 6,3 persen pada 2024. Sedangkan perekonomian Indonesia pada 2024 di kisaran angka 5,05 persen. “Pertumbuhan ekonomi kita di 2025 bisa saja mentok di 5,1 persen,” kaya Jerry, dalam keterangannya di Jakarta dikutip Kamis (23/1).
Baca juga:
Seluruh Jajaran Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN, Ada Pejabat Baru Punya Harta Rp 5,4 Triliun
Salah satu yang menjadi perhatian Jerry adalah kinerja tim ekonomi Prabowo. Dia mencontohkan nilai tukar rupiah atas Dolar AS yang terus merosot membawa kekhawatiran ekonomi nasional beberapa bulan ke depan. “Nilai tukar rupiah terus terpuruk bahkan masuk kategori terburuk nomor 5 di dunia, ini berbahaya buat ke depan,” tuturnya
Di sisi lain, Jerry mengkritik pemasukan negara yang masih mengandalkan pajak dinilainya tidak cukup untuk menggenjot APBN. Apalagi, lanjut dia, daya beli rakyat makin menurun.
“Tim ekonomi Prabowo tak punya grand strategy dan grand design mencari solution and the way out agar ekonomi kita tumbuh delapan persen seperti harapan dan cita-cita presiden,” tutur Jerry.
Baca juga:
Meski mengkritisi kinerja tim ekonomi, Jerry mendukung kebijakan Prabowo yang berfokus pada swasembada pangan, seperti penghentian impor beras dan jagung, serta pencetakan sawah baru di Merauke dan Kalimantan.
Kebijakan ini dianggap Jerry menunjukkan keseriusan untuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan. “Nah tinggal kementerian pangan yang ada harus mendukung penuh program tersebut,” tandasnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini

Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun
