Puluhan Mobil Rusak Akibat Banjir Bandang di Bandung


Sejumlah kendaraan terdampak banjir di Bandung. Foto: MP/Yugi
Merahputih.com - Dahsyatnya banjir Bandang yang menimpa kawasan Cicaheum, Kota Bandung membuat banyak kerusakan di antaranya ratusan rumah. Bahkan puluhan mobil dan sepeda motor pun terdampak banjir.
Seperti yang terjadi di Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung terdapat sebuah tempat parkir yang menampung 17 mobil. Seketika saja air bah dan lumpur masuk ke dalam garasi. Akibat derasnya air pun membuat mobil bertumpuk didalam garasi. Bahkan warga sampai menjebol tembok garasi tersebut untuk mengeluarkan air bah itu. Salah seorang saksi mata, Dayat mengungkapkan air bah itu seketika masuk dan memenuhi garasi.
"Saking derasnya mobil pun sampai bergeser bahkan saling bertubrukan satu sama.lainnya. Kita sampai menjebol temboknya agar air bisa keluar," beber Dayat.
Kerusakan mobil pun terlihat di Jalan Raya AH Nasution-Cicaheum beberapa mobil bahkan terjebak air bah sampai menyeretnya beberapa meter. Banyak mobil terendam air bah sampau mengenai mesin dan membuat mogok.
"Saya lagi melintas saat hujan besar tadi. Tidak menyangka tiba-tiba ada air bah seperti sungai saja, saya sudah tanggung kejebak mau mundur susah maju apalagi," tutur Ryan.
Asep Hidayat, warga sekitar menuturkan kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 1982 silam. Kondisinya hampir serupa, namun bangunan ketika itu masih belum permanen sehingga banyak rumah warga ikut terseret air. Sekarang bangunan sudah banyak yang permanen rumah-rumah tidak ada yang sampai hanyut hanya temboknya jebol saja.
Dia memprediksi, kejadian ini kembali terulang karena kawasan Bandung Utara terjadi hujan yang amat deras. Tidak adanya daerah resapan air menyebabkan lumpur dari atas ikut terseret ke daerah yang lebih rendah.
"Di sini hujan tidak terlalu besar dan lama, ini kayaknya dari daerah Caringin atau dari atas yang besar," ungkapnya.
Hal itu pun dibenarkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan PB Kota Bandung Ferdi Linggaswara mengungkapkan banjir semakin sering terjadi di Kota Bandung karena kawasan Bandung Utara sudah rusak pepohonannya akibat banyak berdirinya pembangunan yang tidak terkontrol. Ia memprediksi akan terjadi banjir besar lagi apabila tidak ada pembenahan.
"Tahun lalu bahkan lebih hebat curah hujan, tapi yang sekarang itu terjadi akibat ulah manusiaa, KBU banyak pembangunan beton ini harus bisa dikendalikan dan ditindak. Beberapa titik tebing juga ikut dibangun. Tentu ini tidak masuk ke dalam tanah saja, tapi juga ke sungai," ucapnya.
Dia meminta kepada dinas teknis dan opd terkait untuk lebih melakukan pengawasan dan penertiban, guna pengendalian di KBU. Kendati demikian, ia tidak ingin menyalahkan siapapun. Ferdi mengajak masyarakat agar sadar terhadap lingkungan dan aturan, tidak mementingkan orientasi bisnis, tanpa memerhatikan aturan.
"Saya prediksi akan terjadi banjir lebih hebat kalau ini tidak bisa dikendalikan," pungkasnya.
Berita ini merupakan laporan Yugi Prasetyo, kontributor merahputih.com, untuk wilayah Bandung dan sekitarnya. Baca juga artikel terkait di: Tanggul Sungai Cipamokolan Jebol, Banjir Putuskan Jalur Cicaheum
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Polisi Bantah Tembak Gas Air Mata ke Unisba, Dalihnya Tertiup Angin Masuk Kampus

Warga Bandung Catat! Ini 6 Titik Evakuasi Jika Terjadi Gempa Dahsyat Sesar lembang

Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah

Bangunan Liar Tanpa Izin Ganggu Operasional Whoosh, KCIC Lakukan Penertiban

Rayakan 20 Tahun “Berdiri Teman”, Closehead Hadirkan Semangat Baru dengan Pulangnya Aido

Viral Ada Pembagian Bir di Ajang Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Panggil Komunitas Pelari

Modus Sindikat Jual Bayi ke Singapura: Dipul di Bandung, Transit Pontianak Urus Dokumen

Sindikat Jual Bayi Bandung Iming-imingi Korban Uang Adopsi Rp 10 Juta

Jual Puluhan Bayi ke Singapura, Sindikat TPPO Bandung Incar Mangsanya Lewat Facebook
