PSI DKI Soroti Antrean Pangan Bersubsidi KJP seperti War Tiket Konser
Kartu Jakarta Pintar. (Antaranews)
MerahPutih.com - Anggota DPRD DKI Jakarta, Francine Widjojo, menyoroti permasalahan penyaluran pangan bersubsidi untuk penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Persoalan yang disoroti, adalah antrean panjang yang harus dilalui oleh penerima KJP Plus ketika ingin menebus pangan bersubsidi yang menjadi haknya.
Mengacu Pasal 6 ayat (1) dan 8 ayat (1) Pergub DKI Jakarta Nomor 28 Tahun 2022 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Pangan dengan Harga Murah, maka BUMD yang bertanggung jawab mendistribusikan pangan bersubsidi bagi penerima KJP Plus adalah Dharma Jaya dan Food Station, bekerja sama dengan Pasar Jaya.
"Namun kendala antrean panjang dan belum pasti dapat pangan bersubsidinya, sudah berulang-ulang disampaikan selama setidaknya beberapa bulan terakhir ini. Penerima KJP Plus harus rebutan untuk dapat tiket antrean, seperti war tiket konser-konser," kata Francine di Jakarta, Rabu (2/7).
Baca juga:
Tidak Perlu Cemas saat Antrean KJP Sembako Terlewat dan QR Code Hilang, Ini yang Harus Dilakukan
Warga Jakarta Pemilik KJP Bisa Dapat Sembako Murah, Ini Cara dan Syaratnya
Francine mempermasalahkan adanya warga yang harus mengantre dari pagi-pagi sekali, akan tetapi tidak kebagian pangan bersubsidi yang harusnya sudah dihitung kuantitasnya agar mencukupi kebutuhan masyarakat setempat.
"Lalu kalau misalnya nih, mereka sudah antre dari pagi-pagi, antreannya luar biasa panjangnya, padahal harusnya kan sistem antrean ini sudah sesuai dengan kuotanya, tapi kenyataannya antreannya masih panjang. Sudah antre panjang malah tidak dapat pangan bersubsidinya," cetusnya.
Baca juga:
Pemprov DKI Salurkan KJP Tahap I 2025 bagi Penerima Baru Sebanyak 43.502 Siswa
Menurut dia, hal ini mengindikasikan adanya pelaksanaan yang buruk dalam distribusi. Atau mungkin, kata dia, stoknya tidak tersedia sehingga mungkin dipersulit.
"Apakah seperti itu atau bagaimana kendalanya," lanjutnya mempertanyakan proses penyaluran pangan bersubsidi yang berulang kali dikeluhkan masyarakat. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
RAPBD DKI 2026 Disesuaikan Jadi Rp 81,2 Triliun, Dana Bagi Hasil dari Pusat Turun Rp 15 Triliun
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Night at the Ragunan Zoo Diuji Coba, DPRD: Jangan Berisik dan Sampai Sorot Cahaya ke Mata Hewan
DPRD DKI Soroti Harga Buggy Wisata Malam Lebih Mahal Ketimbang Tiket Masuk Ragunan
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Kasus Tewasnya Terapis Remaja Delta Spa Pejaten, DPRD DKI: Tak Ada Ruang Bagi Eksploitasi Anak di Jakarta!
Pekerja Hiburan Unjuk Rasa di DPRD DKI, Dewan Janji Keputusan KTR Libatkan Semua Pihak
DPRD DKI Siap Dukung Bantuan Hukum Percepat Jakarta Menuju Kota Global
Kekosongan Camat dan Lurah di Jakarta Bikin Pelayanan Publik Terhambat, Pramono Diminta Cari Solusi
DPRD DKI Jakarta Desak Audiensi Gubernur Soal Sistem Parkir dan Kejanggalan Target PAD Rp 100 Miliar