Proyek Smelter Freeport dan Kilang Tuban Minta Dipercepat
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. (Foto: Kementerian ESDM)
MerahPutih.com - Proyek strategis bidang energi dan sumber daya mineral di dalam negeri, diminta dipercepat untuk mendorong industri hilir di Indonesia.
Salah satu yang diminta dipercepat adalah pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) PT Freeport di Gresik, Jawa Timur. Percepatan dinilai bisa segera memberi manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.
"Saya berharap proyek smelter PT Freeport ini bisa segera selesai, kita akan terus mendorong ini karena jika ini selesai, kita tinggal mendorong industri hilirnya supaya bisa berkembang," ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Gandeng Polisi Awasi Distribusi BBM
Pembangunan smelter PT Freeport ini dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2023 mendatang. Investasi dari proyek ini adalah senilai 3 miliar dolar AS.
Selain smelter Freeport, Menteri ESDM juga menginginkan Proyek Kilang Tuban dapat dipercepat penyelesaiannya, karena sangat dinanti-nanti oleh pemerintah.
"Pemerintah juga terus mendorong percepatan Proyek Kilang Tuban. Saya berharap Proyek Kilang Tuban juga dapat berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan diharapkan, selesai pada tahun 2026, bahkan diharapkan dapat dilakukan percepatan," katanya.
Menteri ESDM mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan PT Pertamina dan Rosneft untuk mempercepat pembangunan kilang ini sesuai dengan waktu dan target yang sudah ditentukan.
Saat ini Proyek Kilang Tuban berada pada tahap studi Engineering/General Engineerging Design (GED) dengan progres overall Basic Engineering Design (BED) mencapai 51,56 persen.
Proyek Kilang Tuban merupakan proyek yang sangat strategis karena pembangunan kilang minyak akan terintegrasi dengan petrokimia, dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300 ribu barel minyak per hari dan produksi petrokimia mencapai 3.600 kilo ton per annum (ktpa).
Adapun nilai investasinya mencapai 16 miliar dolar AS. Selain itu, Kilang Tuban juga akan memproduksi BBM dengan kualitas Euro V yaitu gasoline sebesar 80 ribu barel per hari dan diesel sebesar 98 ribu barel per hari.
"Saya yakin proyek ini menciptakan multiplier effect yang sangat besar karena target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup tinggi, yaitu minimal 40 persen, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu orang," katanya.
Baca Juga:
Rugi Rp11,3 Triliun, Ini Pembelaan Pertamina
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pemerintah Hanya Akan Beri Tambahan 10 Persen ke SPBU Swasta di 2026
Etanol 10 Persen di BBM Diwajibkan Mulai 2027
SPBU Swasta Diklaim Siap Negosiasi Dengan Pertamina Buat Lancarkan Pasokan BBM
Pelaku Dugaan Korupsi Kasus Mesin EDC Bank BRI, Sama Dengan Kasus EDC Pertamina
Legislator Soroti Kinerja Buruk Menteri Bahli di Tahun Pertama Prabowo Berkuasa
DPR RI Desak Pemerintah dan Aparat Hukum Tindak 13 Perusahaan Diduga Kongkalikong Solar Subsidi
Saham Indonesia di PT Freeport Bakal Bertambah, Pemerintah Bakal Punya Kendali Lebih Besar
DPR Tagih Komitmen Pemerintah Bangun Kilang Rosneft Tuban
Didi Irawadi Sindir Pemerintah: Negeri Kaya Minyak, tapi Impor dari Singapura
DPR Wanti-Wanti ESDM tak Impor Etanol, Pastikan Pasokan Domestik sebelum Jalankan E10