Profil Presiden Baru Sri Lanka AKD, Sosok Marxis Pernah Gagal Pimpin Pemberontakan


Anura Kumara Dissanayake (kanan) terpilih sebagai Presiden Sri Lanka setelah menang pilpres putaran kedua. (ANTARA/Anadolu/py)
MerahPutih.com - Hasil pemilu putara kedua memastikan Anura Kumara Dissanayaka terpilih sebagai presiden baru Sri Lanka.
Dissanayaka resmi terpilih sebagai Presiden ke-9 Sri Lanka setelah berhasil meraup lebih dari 5,74 juta suara atau 55,89 persen total suara sah, mengalahkan rival terdekatnya, pemimpin oposisi Sajith Premadasa, yang memperoleh sekitar 4,53 juta suara.
Sosok yang akrab disapa AKD itu menjadi presiden Sri Lanka pertama yang terpilih melalui putaran kedua penghitungan suara pemilihan presiden (pilpres), setelah gagal meraih 50 persen suara di putaran pertama.
Berikut profil Dissanayaka presiden baru Sri Lanka itu. Dilansir dari Antara, Senin (23/9), AKD lahir pada November 1968 dari keluarga buruh di Anuradhapura, sebuah distrik di Provinsi Utara Tengah, Dissanayaka menempuh pendidikan di Thambuthegama Gamini Maha Vidyalaya dan Thambuthegama Central College.
Baca juga:
Krisis Ekonomi dan Kerusuhan Sosial, Sri Lanka Umumkan Keadaan Darurat
Sejak di sekolah, Dissanayaka sudah aktif dalam Janatha Vimukthi Peramuna (JVP) (Front Pembebasan Rakyat), sebuah partai komunis berhaluan Marxis-Leninis. AKD juga terlibat dalam gerakan politik mahasiswa di Universitas Kelaniya, dekat ibu kota Kolombo, sebelum bergabung dengan politbiro JVP pada 1995.
Ayah satu anak ini telah menjadi anggota parlemen sejak September 2000. Dia pernah menjabat Menteri Pertanian, Peternakan, Tanah, dan Irigasi pada 2004-2005 dan ketua oposisi pada 2015-2018.
Pada 2014, AKD diangkat menjadi pemimpin JVP, yang sebelumnya merupakan gerakan revolusioner. Dia pernah memimpin dua pemberontakan terhadap pemerintah untuk mendirikan negara sosialis. Kedua pemberontakan itu gagal dan menyebabkan lebih dari 80.000 orang tewas.
Dissanayake lulus dalam bidang ilmu fisika pada 1995. Pada tahun yang sama, dia menjadi organisator nasional Asosiasi Mahasiswa Sosialis dan dipromosikan ke komite kerja pusat JVP.
Baca juga:
Lewat Surat Elektronik, Presiden Sri Lanka Mengundurkan Diri
AKD mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2019 sebagai kandidat National People's Power (NPP), sebuah organisasi politik yang dipimpin JVP, dan menempati urutan ketiga dengan raihan 3 persen.
JVP sendiri hanya meraih kurang dari 4 persen total suara dalam pemilihan parlemen pada Agustus 2020 lalu. NPP mempertahankan AKD sebagai calon presiden pada pemilihan 2024.
Meski prestasinya di bawah rata-rata pada pilpres 2019, krisis ekonomi 2022 yang menjatuhkan pemerintah, termasuk presiden yang berkuasa, menjadi peluang emas baginya.
Didukung kalangan muda yang muak dengan politikus lama, Dissanayaka dalam kampanyenya berjanji untuk mengubah budaya politik korup hingga akhirnya berhasil memenangkan pilpres negara pulau di Samudera Hindia itu tahun ini. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Kereta Tabrak Gajah di Sri Lanka, 6 Ekor Mati

Presiden Baru Sri Lanka Bubarkan Parlemen, Langsung Tunjuk PM Perempuan Pertama

Sehari Menjabat, Presiden Baru Sri Lanka Langsung Bubarkan Parlemen

Profil Presiden Baru Sri Lanka AKD, Sosok Marxis Pernah Gagal Pimpin Pemberontakan

12 Wakil Indonesia Bakal Tampil di Sri Lanka International Challenge
