Produk Lokal Kalah dengan KW Impor, Bekraf Akan Perjuangkan Lewat Asosiasi

Ketua Bekraf Triawan Munaf bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang Jarnaji menunjukkan produk sepatu Chosamon, sepatu lokal Tangerang. (Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko)
MerahPutih Keuangan - Maraknya produk KW impor yang masuk di Indonesia, dan mengalahkan pasar produk buatan lokal saat ini, membuat pemerintah belum bisa berbuat apa-apa. Namun demikian, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan menggandeng asosiasi untuk mengatasi masalah tersebut.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Bekraf Triawan Munaf di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, Kamis (21/10).
"Paling, saya hanya bisa menghimbau, untuk menteri perindustrian menarik kesitu. Kita tidak punya wewenang untuk menyetop, tapi itu bisa diperjuangkan," kata Triawan Munaf kepada merahputih.com.
Berbeda pada saat Rachmat Gobel menjabat sebagai menteri perdagangan, kata Triawan, berani berinisiatif menyetop produk batik impor dari Cina. Karena pada saat itu, selain merusak kualitas, para perajin batik lokal di Indonesia juga tidak berkembang.
Untuk itu, kata Triawan, pihaknya akan mengumpulkan industri-industri kecil yang terkena imbas oleh maraknya barang KW impor. Menurut Triawan, harus ada asosiasi yang bersatu, namun hal tersebut juga harus diimbangi dengan kualitas produk yang baik. (Wid)
BACA JUGA:
- Menuju PRI 2016 di ICE, Panitia Sediakan Shuttle Bus di 5 Zona
- Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ungkap Perdagangan Bibit Lobster Ilegal
- Tiga Jurus Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita Hadapi Masalah Pangan
- Menkop UKM Puspayoga: Jangan Takut, MEA Bukan Perdagangan Bebas
- Tingkatkan Perolehan Devisa, Menteri Perdagangan Gandeng BNP2TKI
Bagikan
Berita Terkait
Eks Menteri Perdagangan Era Jokowi Beri Tujuh Saran Indonesia Hadapi Kebijakan Trump, Apa Saja Isinya?

Pimpinan DPR Sebut Tak Adil APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat

DPR Sebut Impor Pakaian Bekas Gerus Martabat Bangsa

Rachmat Gobel Sebut Kerja Sama Bisnis dengan Asing Jangan Sampai Rusak Budaya Bangsa
