Presiden AS Donald Trump Sebut Konflik India-Pakistan Memalukan, Minta Kedua Pihak Akhiri Ketegangan

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 07 Mei 2025
Presiden AS Donald Trump Sebut Konflik India-Pakistan Memalukan, Minta Kedua Pihak Akhiri Ketegangan

Presiden AS Donald Trump minta India dan Pakistan segera mengakhiri konflik. (Foto: Partai Republik AS)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - India menyerang wilayah Pakistan dengan peluru kendalinya pada Rabu pagi (7/5).

India mengklaim serangan tersebut sebagai operasi "Sindoor" untuk menumpas teroris yang lebih dulu menyerang dan membunuh turis India di Kashmir pada 22 April lalu.

New Delhi mengklaim telah menyerang lima titik di Pakistan: Kotli, Ahmadpur Timur, Muzaffarabad, Bagh, dan Muridke.

Setelah serangan militer India ke wilayah Pakistan, Presiden AS Donald Trump menyebut eskalasi ketegangan ini sebagai hal yang “memalukan”, sementara Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio turun tangan langsung untuk berkomunikasi dengan kedua belah pihak.

"Ini memalukan, kami baru saja mendengarnya," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip reuters.com (7/5).

“Mereka sudah lama bertikai. Saya hanya berharap semuanya segera berakhir.”

Baca juga:

India Luncurkan Serangan Rudal ke Pakistan, 8 Orang Tewas dan 35 Orang Terluka

AS Dorong Solusi Damai

Menteri Luar Negeri Marco Rubio menegaskan melalui platform X (dulu Twitter) bahwa pihaknya “memantau situasi dengan cermat” dan akan terus berupaya agar India dan Pakistan menyelesaikan konflik secara damai.

Rubio juga menghubungi penasihat keamanan nasional kedua negara, meminta mereka menjaga komunikasi dan mencegah eskalasi lebih lanjut.

Menurut pernyataan dari Kedutaan Besar India di Washington, penasihat keamanan nasional India, Ajit Doval, telah memberi penjelasan langsung kepada Rubio terkait operasi militer tersebut.

Latar Belakang Konflik India-Pakistan

Serangan India ke Pakistan dipicu oleh pembunuhan 26 turis India di wilayah Kashmir yang dikuasai India pada 22 April.

India menyalahkan Pakistan atas serangan itu, namun Pakistan membantah dan menyerukan investigasi independen.

Walau hubungan AS dengan Pakistan mendingin pascapenarikan dari Afghanistan, Washington tetap menjadikan Pakistan sebagai mitra strategis di Asia Selatan. AS juga punya kepentingan dengan India demi menahan pengaruh China. (dru)

Baca juga:

India Dikabarkan Bakal Serang Pakistan Dalam 36 Jam Mendatang

#India #Pakistan #Donald Trump
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Dunia
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel melancarkan serangkaian serangan udara mematikan di Jalur Gaza pada Minggu, menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina setelah menuduh Hamas telah menyerang pasukannya di kota Rafah di selatan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Olahraga
Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston
Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan memindahkan laga Piala Dunia 2026 dari Boston.
Soffi Amira - Kamis, 16 Oktober 2025
Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston
Dunia
Pakistan dan Afganistan Saling Serang di Perbatasan, Kerahkan Senjata Berat
Perlintasan Spin Buldak–Chaman merupakan salah satu jalur perdagangan utama antara Afghanistan dan Pakistan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Pakistan dan Afganistan Saling Serang di Perbatasan, Kerahkan Senjata Berat
Indonesia
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Kebijakan Trump terkait dengan tarif impor baru juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan Neraca Perdagangan AS dengan para mitra dagang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Indonesia
Mikrofon Bocor, Obrolan Empat Mata Presiden Prabowo dan Presiden AS Donald Trump Terungkap
Dalam rekaman itu, Prabowo meminta bertemu dengan Eric Trump, anak ketiga sang Presiden AS itu.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Mikrofon Bocor, Obrolan Empat Mata Presiden Prabowo dan Presiden AS Donald Trump Terungkap
Indonesia
Pose Jempol Prabowo Warnai Sesi Foto Pemimpin Dunia di KTT Perdamaian Gaza
Prabowo kemudian disambut dengan senyum hangat oleh Trump.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Pose Jempol Prabowo Warnai Sesi Foto Pemimpin Dunia di KTT Perdamaian Gaza
Indonesia
Puji Presiden Prabowo di KTT Mesir, Donald Trump: Sosok Luar Biasa dalam Diplomasi Perdamaian Global
Prabowo dapat pujian terbuka dari Trump dalam KTT Perdamaian Gaza di Mesir.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 14 Oktober 2025
Puji Presiden Prabowo di KTT Mesir, Donald Trump: Sosok Luar Biasa dalam Diplomasi Perdamaian Global
Dunia
Trump Puji Presiden Prabowo di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheik Mesir Sebut Sosok Luar Biasa
Usai memberikan apresiasi khusus kepada Indonesia, Presiden Trump menoleh ke arah kanan belakang, tepatnya ke posisi Presiden Prabowo berdiri.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Trump Puji Presiden Prabowo di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheik Mesir Sebut Sosok Luar Biasa
Dunia
Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian
Trump sudah lama secara terbuka menyatakan keinginannya untuk memenangi penghargaan tersebut, bahkan mengklaim telah mengakhiri sejumlah konflik global.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
  Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian
Bagikan