Prancis Galang Dukungan untuk Ukraina, Indonesia Diundang untuk Berpartisipasi

Mula AkmalMula Akmal - Selasa, 13 Desember 2022
Prancis Galang Dukungan untuk Ukraina, Indonesia Diundang untuk Berpartisipasi

Arsip - Foto suasana pusat Kota Kyiv saat listrik padam akibat serangan rudal yang dilakukan Rusia. (Foto: Antara)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Prancis mengadakan konferensi internasional yang bertujuan menggalang dukungan untuk Ukraina dalam menghadapi musim dingin, di bawah serangan Rusia yang melancarkan invasi ke Kiev sejak Februari lalu.

Konferensi berjudul “Standing with the Ukrainian People” akan diselenggarakan di Paris pada Selasa dan diikuti sekitar 70 pejabat tinggi yang mewakili negara-negara mitra utama Ukraina dan organisasi internasional.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia Kirimkan Bantuan Senjata ke Rusia untuk Lawan Ukraina

“Indonesia juga diundang dan akan berpartisipasi dalam konferensi tersebut. Jadi pihak Kedutaan Besar (RI) akan mewakili Pemerintah Indonesia,” kata seorang sumber diplomatik Kedubes Prancis di Jakarta, dalam sesi wawancara daring pada Selasa.

Konferensi itu dipimpin bersama oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang akan berbicara melalui konferensi video.

Konferensi bertujuan memberi solusi nyata dalam jangka pendek untuk menanggapi kebutuhan mendesak rakyat Ukraina dalam melewati musim dingin; memastikan ketahanan infrastruktur di lima sektor utama yaitu akses ke energi, akses ke air, pangan, kesehatan, dan transportasi; serta melaksanakan mekanisme koordinasi yang memungkinkan penyesuaian bantuan secara real-time sesuai kebutuhan Ukraina, dan memastikan pembagian tugas yang efisien di antara negara mitra.

“Jadi secara konkret akan dibuat sebuah mekanisme untuk bantuan internasional yang akan diperbarui secara real time dengan melihat kebutuhan rakyat Ukraina… terutama untuk mempersiapkan mereka menghadapi musim dingin hingga pertengahan Maret (tahun depan),” tutur sumber diplomatik Prancis.

Saat musim dingin tiba, rakyat Ukraina sangat membutuhkan dukungan internasional tambahan khususnya akses ke listrik, pemanas, dan air karena Rusia terus membombardir infrastruktur sipil negara itu.

Baca Juga:

PBB Didesak Keluarkan Resolusi Mengutuk Serangan ke Fasilitas Energi Ukraina

Sebelumnya, Presiden Zelenskyy meminta warga Ukraina bersabar dan kuat dalam menghadapi kerasnya musim dingin, ketika pemerintah berupaya memulihkan listrik dan layanan lain yang hancur akibat serangan udara Rusia.

Di hadapan negara-negara G7 dia juga mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan dua miliar meter kubik gas untuk menghadapi musim dingin, untuk mengatasi krisis listrik di negaranya.

Zelenskyy mengatakan telah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Macron guna mendiskusikan implementasi formula perdamaian, serta kerja sama pertahanan dan stabilitas energi.

Rusia menggempur infrastruktur listrik Ukraina sejak awal Oktober 2022. Serangan itu menyebabkan pemadaman listrik dan membuat jutaan warga Ukraina menjalani hidup tanpa pemanas karena suhu yang anjlok.

Negara-negara Barat mengutuk gelombang serangan udara Rusia terhadap infrastruktur sipil dan listrik. (*)

Baca Juga:

Presiden Macron Tegaskan G20 Beri Pesan Jelas untuk Hentikan Perang Ukraina

#Ukraina #Prancis #Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Mula Akmal

Jurnalis dan profesional komunikasi dengan pengalaman memimpin redaksi, menggarap strategi konten, dan menjembatani informasi publik lintas sektor. Saat ini menjabat sebagai Managing Editor di Merah Putih Media, dengan rekam jejak kontribusi di The Straits Times, Indozone, dan Koran Sindo, serta pengalaman strategis di Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan DPRD DKI Jakarta. Bagi saya, setiap berita adalah peluang untuk menghadirkan akurasi, relevansi, dan dampak nyata bagi pembaca.

Berita Terkait

Dunia
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel
Presiden menekankan pentingnya solidaritas internasional dalam merespons serangan yang mengancam stabilitas kawasan.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel
Indonesia
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Kesewenang-wenangan dan kesombongan kaum elite yang sudah memuakkan publik membuat amuk massal menjadi sangat brutal.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Dunia
Prancis Dilanda Protes saat Perdana Menteri Baru Menjabat, Tuntut Pendapat Rakyat Didengar
Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan 473 orang telah ditahan, dengan 80.000 polisi dikerahkan di seluruh negeri, termasuk 6.000 di Paris.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
 Prancis Dilanda Protes saat Perdana Menteri Baru Menjabat, Tuntut Pendapat Rakyat Didengar
Dunia
Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis
Lecornu, 39, termasuk salah satu favorit untuk menggantikan posisi tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis
Dunia
Kepala Babi Ditemukan di Beberapa Masjid Paris, Ditulisi Kata ‘Macron’
Pihak berwenang mengecam tindakan ini, menyebutnya penghinaan terhadap umat Islam.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Kepala Babi Ditemukan di Beberapa Masjid Paris, Ditulisi Kata ‘Macron’
Travel
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO
Status kartu kuning yang diberikan UNESCO kepada Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba di Sumatera Utara sejak 2023 silam akhirnya resmi berakhir.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO
Indonesia
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf
Umat Islam dapat menjadikan peristiwa ini sebagai refleksi spiritual.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf
Indonesia
Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini
Fase total gerhananya bakal berlangsung sekitar 1 jam 22 menit.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini
Indonesia
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya
Gerhana bulan total terjadi karena matahari-bumi-bulan sedang berada pada satu garis lurus.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
 Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Bagikan