Prabowo Diharapkan Terapkan Kebijakan Fiskal Berfokus ke Infrastruktur dan Hilirisasi


IKN Nusantara. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi akan berada di level 5,2 persen pada tahun ini dan berada di level 5,3 persen pada tahun depan 2025.
Economist United Overseas Bank Limited (UOB) Enrico Tanuwidjaja menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didorong oleh kebijakan fiskal yang strategis dan tepat sasaran, serta pendalaman finansial di tengah meningkatnya tantangan di tingkat global.
"Tapi once ada acceleration tentunya bisa close di 6 persen," ujar Enrico dalam UOB Economic Outlook 2025 “Ushering a New Dawn for Remarkable Indonesia” di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (25/9).
Ia menyarankan, pemerintahan baru Prabowo- Gibran nantinya dapat menerapkan kebijakan fiskal yang berdampak besar, diantaranya berfokus pada infrastruktur, hilirisasi, dan sektor teknologi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Baca juga:
Prabowo Pamit dan Minta Maaf di Hadapan Komisi I DPR
Selama ini pertumbuhan positif perekonomian nasional masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang menyumbang setengah dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Namun, Indonesia masih memiliki peluang pertumbuhan yang belum dimanfaatkan melalui investasi bernilai tambah dan kebijakan fiskal strategis yang mendorong produktivitas dan ekspansi ekonomi.
"Inisiatif pemerintah, seperti hilirisasi mineral dan pertambangan, serta proses penambahan nilai, promosi pariwisata, dan relokasi ibu kota ke Nusantara, mendukung optimisme tersebut," ujar Enrico.
Dari sisi eksternal, aliran investasi asing langsung (FDI) yang stabil dan surplus perdagangan yang kuat sejak tahun 2020 akan semakin mendorong pertumbuhan dan memperluas basis ekonomi.
Untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 7 sampai 8 persen dan dapat mewujudkan visi Indonesia berpenghasilan tinggi pada tahun 2045, menurutnya, memerlukan komitmen yang kuat terhadap kebijakan fiskal, pasar finansial yang mendalam, dan reformasi struktural.
"Kami percaya bahwa sejumlah langkah ini akan membuka potensi ekonomi Indonesia yang besar untuk menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat dan tujuan utama investasi global," katanya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ekonom Nilai Cara Kerja Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Mirip ‘Kereta Cepat’, Berisiko jika Rel belum Kuat

Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun

Sidang Paripurna DPR 2025, Puan Maharani Soroti 'Cinta Segitiga' dalam Kebijakan Fiskal

Kesenjangan di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Prabowo: Masih Banyak Anak-anak Kelaparan dan Petani Tak Bisa Jual Hasil Panen

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Investasi Danantara Diyakini Jadi Motor Penggerak Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Capai 7 Persen
