PPI Kirim 60 Ton Bahan Pokok ke Puncak Jaya Papua


Ilustrasi. (ANTARA FOTO)
MerahPutih.com - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) menargetkan mulai pekan depan harga tiga bahan pokok yaitu minyak goreng, gula, dan tepung di Puncak Jaya, Papua akan turun hingga 25 persen.
"Minggu depan (sekitar tanggal 17 Oktober), sebanyak 15 kontainer minyak goreng, gula dan tepung akan tiba di Puncak Jaya. Barangnya sudah kami kirimkan sejak dua minggu lalu melalui jalur laut, angkutan pesawat kargo dan menggunakan transportasi darat," kata Dirut PPI Agus Andiyani, saat Bincang Santai: Sembako Turun Harga di Papua, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/10).
Menurut Agus, ketiga bahan pokok yang dikirim dalam program penurunan harga di Papua tersebut masing-masing seberat 20 ton.
Skema pengiriman yang digunakan PPI untuk ketiga komoditas tersebut yaitu menggunakan tol laut dari Surabaya menuju pelabuhan Timika, selanjutnya menggunakan pesawat kargo dari Timika ke Wamena.
Setelah itu dari Wamena pengiriman sembako ke Puncak Jaya dilanjutkan menggunakan truk yang dioperasikan perusahaan ekspedisi lokal.
"Setelah sampai di Puncak Jaya, komoditi tersebut akan ditampung di Toko Toba Jaya, untuk kemudian dijual di tiga toko yaitu Toko Cipta Jaya, Toko Mulia Jaya, PT Pos Unit P. Jaya dan termasuk ke Pasar Mama Puncak," katanya.
Ia menjelaskan, sata ini harga gula di Puncak Jaya mencapai Rp 29 ribu per kilogram, minyak goreng Rp 31 ribu per kilogram, dan tepung terigu Rp 24 ribu kg per kilogram.
Setelah komiditas tersebut sampai di toko di Papua, maka ditetapkan harga eceran tertinggi (HET) 25 persen di bawah harga pasar.
"Di Puncak Jaya distribusinya langsung ke tiga toko tersebut yang disesuaikan dengan volume permintaan pasar," katanya.
Progam satu harga sembako di Papua tersebut tidak membebani kinerja keuangan perusahaan karena selalu disesuaikan dengan terobosan-terobosan dalam hal transportasi dan distribusi.
"Ini belum menguntungkan perusahaan, tidak juga membebani. Namun yang penting supply chain harus tetap disesuaikan dengan kebutuhan," katanya.
Sementara itu, Staf Khusus Bidang Media Kementerian BUMN Devi Wildasari Adjiningsih mengatakan program Penurunan Harga Sembako di Papua harus terus digenjot untuk mengurangi disparitas harga di wilayah Papua.
"Butuh sinergi BUMN. Tanpa sinergi logistik harga tidak akan bisa turun, seperti yang sudah dijalankan PPI saat ini," ujarnya. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Harga Mayoritas Kebutuhan Pokok Kompak Turun pada Minggu (10/8), Bikin Emak-Emak Auto Tersenyum Lebar

Tidak Perlu Cemas saat Antrean KJP Sembako Terlewat dan QR Code Hilang, Ini yang Harus Dilakukan

Pemerintah Kasih Paket Intensif pada Juni-Juli 2025, Ada Diskon Listrik hingga Transportasi

Ekonomi Masyarakat Tertekan, DPR Desak Pemerintah Intervensi Harga dan Salurkan Bansos

Stabilitas Harga Pangan Jadi Sorotan, DPR Minta Pemerintah Bergerak Aktif

Trik Belanja Hemat saat Ramadan, Pengeluaran Jadi Lebih Stabil!

Berikan Sembako dan Amplop ke Warga Kurang Mampu, Jokowi: Hanya Sekadar Berbagi

Punya Stok 2 Juta Ton, Harga Beras Jangan Sampai Naik Jelang Ramadan

Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit di Solo Tembus Rp 56.000 per Kg

Harga Minyakita di 114 Kota/Kab Dijual Jauh di Atas HET
