Polri Berangkatkan Tim Kemanusiaan ke Yaman

Aang SunadjiAang Sunadji - Kamis, 02 April 2015
Polri Berangkatkan Tim Kemanusiaan ke Yaman

Kombes Pol Rikwanto memberi keterangan kepada wartawan terkait kasus UPS, di Polda Metro Jaya, Kamis (19/3). (Foto: MP/Roberto Gomes)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional- Markas Besar Polisi Republik Indonesia, (Mabes Polri) telah menurunkan tujuh orang anggota pasukan dalam membantu evakuasi Warga Negara Indonesia yang saat ini masih berada di Yaman.

Keberangkatan tim Polri ini sejak kemarin, 1 April 2015, yang dipimpin oleh Kombes Pol Krishna Murti.

Dari berbagai macam keahlian yang dimiliki oleh para tim kemanusiaan ini gunanya untuk memperlancarkan jalannya evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditahan di negara Yaman saat ini.

Seperti yang diketahui bahwa ahli- ahli yang dimiliki antara lain, ahli bahasa Arab, ahli DVI, ahli perlindungan perempuan dan anak, inteligen, dan ahli bidang Timur Tengah. (Baca: Evakuasi WNI di Yaman, Mabes Polri Kirim 7 Personel Polisi)

Secara umum nanti tim ini akan bergabung dengan tim satgas, TNI, Kemenlu, dan juga peran dari pihak imigrasi untuk membantu evakuasi WNI ini.

"Prosesnya kan berangkat itu tujuannya bisa ke Oman dan yaman," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Polisi Rikwanto kepada awak media di jalan Trunojoyo Kebayoran Baru Jakarta, Kamis (2/4).

Dalam melakukan proses pengevakuasian ini, tim bantuan kemanusiaan ini juga ditugaskan untuk menganalisa agar bisa mengetahui jalan masuk yang paling aman lewat mana baik lewat udara, laut maupun darat.

Mereka tidak langsung datang dan masuk ke tempat pengungsian, karena disana konflik yang dalam tanda petik akan membahayakan bagi tim sendiri, sehingga sebelum masuk mereka membutuhkan penganalisaan di sana. (Baca: Yaman Berkecamuk, 21 WNI Masih Tertahan)

"Tahap awal butuh waktu 14 hari, untuk tim Satgas ini, kalau perlu bisa diperpanjang waktu mereka dalam melakukan evakuasi WNI ini," tandasnya.

Rikwanto menjelaskan, bahwa sebelum terjadi konflik sudah banyak warga yang berhasil dievakuasi. Karena yang sisanya mereka-mereka yang masih bertahan hidup di sana, sekitar 4.000 orang.

Dan dalam jumlah tersebut sekitar 60 persen itu TKI, dan 40 persen itu pelajar, yang saat ini masih berada di tempat-temapat tertentu dan posisi mereka telah diamankan dulu sebelum menunggu evakuasi dari Indonesia. (gms).

#Polisi #WNI #Yaman #Polri
Bagikan
Ditulis Oleh

Aang Sunadji

Coffee is a life

Berita Terkait

Indonesia
Sosok Kapolri Baru Pilihan Prabowo Disebut Lebih Muda daripada Jenderal Listyo Sigit, Pengamat Intelijen Ibaratkan Sistem ‘Urut Kacang’
tak ???????????? ???????????????? ???????????? ???????????????????????????? ???????????????????????????????? ???????????????? ???????????????????????????????????????? ???????????????????????????????? ???????????????? ???????????????????? ????????????????????????. Selain itu, ???????????????????? ???????????????????????? juga ???????????? ???????????? ???????????????????????????? ???????????????? ???????????????????????????????? ???????????????? ????????????????.
Dwi Astarini - 1 jam, 19 menit lalu
Sosok Kapolri Baru Pilihan Prabowo Disebut Lebih Muda daripada Jenderal Listyo Sigit, Pengamat Intelijen Ibaratkan Sistem ‘Urut Kacang’
Indonesia
57 Dari 78 WNI di Nepal Sudah Pulang ke Indonesia, Kondisi Ibu Kota Sudah Kondusif
Kemenlu juga mengingatkan WNI yang akan bepergian ke luar negeri untuk selalu memperhatikan kondisi keamanan negara tujuan dan melaporkan diri melalui aplikasi Safe Travel.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
57 Dari 78 WNI di Nepal Sudah Pulang ke Indonesia, Kondisi Ibu Kota Sudah Kondusif
Indonesia
Polda Metro Sebar Kontak Telepon ‘Posko Orang Hilang’, Terima Laporan Anggota Keluarga atau Kerabat yang tak Ada Kabar
Masyarakat dapat langsung datang ke lokasi posko atau menghubungi nomor layanan pengaduan di 0812-8559-9191 yang aktif selama 24 jam penuh.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Polda Metro Sebar Kontak Telepon ‘Posko Orang Hilang’, Terima Laporan Anggota Keluarga atau Kerabat yang tak Ada Kabar
Indonesia
27 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Karyoto hingga Suyudi Jadi Komjen
Penaikan pangkat ini bukan sekadar penghargaan, melainkan juga bentuk kepercayaan sekaligus tanggung jawab yang semakin besar bagi para perwira tinggi.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
27 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Karyoto hingga Suyudi Jadi Komjen
Berita Foto
Kondisi Kerusakan Rumah usai Ledakan Misterius di Pamulang Tangsel
Warga memeriksa rumahnya yang rusak terdampak ledakan misterius di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (12/9/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Kerusakan Rumah usai Ledakan Misterius di Pamulang Tangsel
Indonesia
Kemlu Pastikan 134 WNI di Nepal dalam Kondisi Aman, Koordinasi dengan Otoritas Setempat Permudah Kepulangan
KBRI Dhaka telah mengeluarkan imbauan kepada WNI agar menghindari lokasi yang menjadi titik demonstrasi dan rawan ricuh.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Kemlu Pastikan 134 WNI di Nepal dalam Kondisi Aman, Koordinasi dengan Otoritas Setempat Permudah Kepulangan
Indonesia
Komisi Khusus Bakal Dibentuk, Presiden Prabowo Segera Reformasi Total Institusi Kepolisian
Langkah yang diambil Prabowo merupakan respons atas aspirasi masyarakat sipil.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Komisi Khusus Bakal Dibentuk, Presiden Prabowo Segera Reformasi Total Institusi Kepolisian
Indonesia
Prabowo Dikabarkan Segera Bentuk Komisi Reformasi Polri dan Tim Investigasi Prahara Agustus
Prahara Agustus itu merujuk kepada rangkaian kerusuhan pada 25 Agustus, kemudian 28—30 Agustus 2025 di Jakarta dan kota-kota lainnya.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Prabowo Dikabarkan Segera Bentuk Komisi Reformasi Polri dan Tim Investigasi Prahara Agustus
Indonesia
Puluhan WNI Dievakuasi Dari Nepal, Ratusan Orang Masih Bertahan
Buntut dari protes ini pemerintahan Nepal ambruk usai Perdana Menteri Sharma Oli mengajukan pengunduran diri.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
 Puluhan WNI Dievakuasi Dari Nepal, Ratusan Orang Masih Bertahan
Indonesia
Kompol Cosmas Ajukan Banding atas Pemecatan buntut Kasus Rantis Brimob
Cosmas menegaskan dirinya hanya menjalankan tugas sesuai perintah atasan tanpa ada niat mencelakai korban.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Kompol Cosmas Ajukan Banding atas Pemecatan buntut Kasus Rantis Brimob
Bagikan