Politikus Gerindra Tuding Rusdi Kirana Tekan PT AP II Bayarkan Kompensasi Penumpang Lion Air

MerahPutih Nasional - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono menuding keputusan PT Angkasa Pura II yang memberikan pinjaman uang tunai sebesar Rp 4 miliar untuk mengembalikan uang penumpang Maskapai Lion Air diduga karena intervensi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Dalam siaran persnya kepada redaksi Jumat malam (20/2) Arief menjelaskan yang dimaksud salah satu anggota Wantimpres adalah Rusdi Kirana yang juga pemilik maskapai berlogo kepala singa.

"Rusdi Kirana yang saat ini menjabat sebagai Wantimpres dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sehingga ia memaksa PT Angkasa Pura II membayarkan kompensasi penumpang," kata Arief.

Lebih lanjut Ketua Umum Federasi Sarekat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu menambahkan, di berbagai negara manapun tidak ada kewajiban bagi operator bandara menanggung kompensasi pengembalian uang (refund) kepada penumpang. (Baca: Kembalikan Uang Penumpang, Lion Air Utang Rp 4 M)

"Sekali lagi, patut dicurigai kompensasi tersebut akibat tekanan dari Rusdi Kirana," sambungnya.

Masih kata Arief Dengan keadaan keuangan Lion Air yang bleeding (kerugian parah) karena tak sanggup bayar refund ticket penumpang juga sangat membahayakan keselamatan penerbangan sebab cost maintenance reserve (biaya pemeliharaan) yaitu biaya yang dicadangkan untuk perawatan pesawat jangan jangan juga tidak tersedia. (Baca: Dirut Lion Air : Tidak Ada Pegawai Yang Mogok)

"Karena itu Menteri Perhubungan harus menstop untuk sementara izin terbang Lion Air agar konsumen, PT Aangkasa Pura II tidak dirugikan Lion Air. Selain itu DPR harus meminta pertanggung jawaban PT Angkasa Pura 2 akibat dengan menalangi refund ticket penumpang Lion Air," tandas Caleg gagal dari Daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat I. (bhd)