Polisi Tetap Lanjutkan Proses Pemeriksaan RS UMMI Bogor

Merahputih.com - Kepolisian memastikan jika laporan atas RS UMMI Bogor, Jawa Barat, tersebut masuk pidana murni.

Sehingga, dengan adannya wacana akan dicabutnya laporan yang dilayangkan oleh Satgas COVID-19 Kota Bogor terhadap tidak akan berpengaruh pada proses hukum oleh Polisi.

"Ini bukan delik aduan tapi pidana murni," ujar Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri di Polda Jabar, Senin (30/11).

Baca Juga:

Kapolda Jabar Sesalkan Rizieq Shihab Pulang Diam-diam dari RS UMMI

Ia menegaskan, sudah kewajiban kepolisian untuk membackup langsung dan mengusut perkara tersebut. Hal ini karena angka kasus Virus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai angka lebih dari 6 ribu.

Dengan demikian, polisi akan memberikan hukuman yang tegas dan terukur untuk menanggulangi pandemi Virus COVID-19. Sebab, COVID-19 adalah penyakit yang membahayakan dan penularannya sangat cepat dan meluas.

"Perlu upaya kita bersama dan dalam hal ini pihak kepolisian akan bersungguh melakukan tindakan yang lebih tegas dan terukur," kata Dofiri.

Senin (30/11) ini, pihak kepolisian sudah melakukan pemanggilan terhadap sejumlah pihak terkait RS UMMI Bogor, yang diduga menghalang-halangi upaya penanganan COVID-19.

"Kita lihat yang Polresta Bogor telah melayangkan surat pemanggilan itu," kata mantan Kapolda DIY ini.

Satgas COVID-19 Kota Bogor, yang dipimpin Wali Kota Bima Arya mengadukan RS UMMI ke polisi. Tes usap (swab test) COVID-19 dari pihak eksternal terhadap Rizieq menjadi pangkal masalahnya. Namun kini Bima Arya berniat menghentikan proses aduan RS UMMI ke polisi.

"Kami percaya RS UMMI memiliki iktikad baik untuk meningkatkan profesionalitas untuk melayani, tidak saja warga Bogor, tetapi warga mana pun yang datang ke Kota Bogor, tentunya termasuk Habib Rizieq Syihab bersama keluarga," kata Bima di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (29/11). (Knu)

Baca Juga:

PSI Minta Rizieq Shihab Contoh Said Aqil yang Berani Umumkan Positif COVID-19