Polisi Singapura Jarang Lepaskan Tembakan?


Polisi Singapura. (Foto: Wikipedia)
MerahPutih Internasional - Minggu (31/5) pagi, Singapura dikejutkan dengan penembakan pihak kepolisi setempat yang menewaskan satu orang yang diduga terlibat upaya penyeludupan obat-obat terlarang.
Menurut catatan Straits Times, dalam 15 tahun terakhir polisi Singapura hanya melepaskan 3 kali tembakan. Terakhir kali terjadi tepatnya 7 tahun lalu yakni tanggal 6 Maret 2008 di Stasiun MRT Outram Park.
Pada saat itu seorang pelaku bernama Lim Bock Song tewas tertembak setelah nekat mendekati Sersan Azli Othman yang tengah memburunya akibat kasus pembunuhan di tempat makan setempat.
Sersan Azli terpaksa menembak Lim Bock Song karena tak menghiraukan peringatan menyerahkan diri. Saat itu Sersan Ali tak dikenakan sanksi karena perubuatannya dinilai untuk mempertahankan diri.
Sedangkan dua tembakan lainya dilakukan pada tahun 2002 dalam kasus pencurian sepada motor dan insiden penyerangan polisi oleh seorang yang mengalami gangguan jiwa di tahun 2000.
Baca Juga:
Polisi Singapura Tembak Mati Seorang Penyusup Barikade Hotel
Singapura Tolak Pengungsi Rohingya
Polisi Tangkap Penyuplai Narkoba Pasangan Penelantar Anak di Cibubur
Bagikan
Berita Terkait
Singapura Serius nih, Pengguna Vape yang Kena Razia akan Kena Hukuman Cambuk dan Denda, Wisatawan Juga Bisa Kena Loh

Memaknai Inklusif dalam Aice 7th Indonesia Open Woodball Versi Pemain Senior Asal Singapura

Buka Penerbangan Setiap Hari ke Singapura, Pelita Air Ingin Perbanyak Wisatawan Asing ke Indonesia

Singapura Resmi Larang Pemakaian Vape, Dianggap Sama seperti Narkoba

Kejagung Ajukan Red Notice Tangkap DPO Cheryl Darmadi di Singapura

Bikin Iri! Prabowo Subianto Disambut Bak Bintang di Parade Hari Nasional Singapura

Prabowo Hadiri National Day Parade Singapura, Disambut Hangat WNI dan Diaspora

Pemkot Solo Ungkap Rencana Kirim ASN ke Singapura, Belajar Birokrasi

Dru Chen Kembali dengan Album Reflektif 'Mirror Work 2'

Menkum: Pengadilan Singapura Tolak Penangguhan Penahanan Paulus Tannos, Proses Ekstradisi Masih Panjang
