Polisi Libatkan Apsifor Periksa Psikologis Teman Wanita Mario Dandy
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/3/2023). (ANTARA/Ilham Kausar)
MerahPutih.com - Polres Metro Jakarta Selatan kembali memeriksa gadis remaja, AGH (15) terkait kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora alias David (17), pada Rabu (1/3)
Saat ini, kekasih dari tersangka Mario Dandy Satriyo itu masih berstatus sebagai saksi. Saksi AGH disebut ada di lokasi pada saat terjadinya penganiayaan yang dilakukan anak pejabat pajak itu.
Baca Juga
Polisi Periksa Saksi Baru dalam Kasus Penganiayaan yang Dilakukan Mario Dandy
Dalam pemeriksaan ini, polisi melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) untuk mendalami kondisi psikologis dari saksi AG.
"(AGH) akan dilakukan pemeriksaan yang ketiga kalinya oleh Psikologi Forensik," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Polda Metro Jaya, Rabu (1/3).
Trunoyudo menambahkan, hasil pemeriksaan tersebut nantinya akan dianalisis bersama-sama sebagai acuan kepolisian dalam melanjutkan proses penyidikan.
"Ini langkah-langkah secara maraton, secara cepat, terus dilaksanakan oleh penyidik, tentunya penyidik patuh dan taat pada hak-hak pemenuhan kewajiban kepada anak berhadapan dengan hukum," kata Trunoyudo.
Baca Juga
Ia berujar, segala sesuatu yang berkaitan penyidikan kasus itu akan berproses sebagaimana mestinya.
“Proses penyidikan masih berlangsung, segala masukan, segala hal yang bersifat ini nanti menjadi suatu bukti permulaan dan alat bukti tentu berproses,” kata mantan Kabid Humas Polda Jatim ini.
Trunoyudo menambahkan, dalam proses penyidikan ini akan melewati sejumlah tahapan seperti gelar perkara. Namun, semua masukan dan lain sebagainya akan menjadi pertimbangan penyidik
“Artinya apa yang sudah ditetapkan saat ini, ini masih berproses. Kami sampaikan masih ada beberapa langkah sebagai tindak lanjut,” jelas lulusan AKPOL 1995 ini.
Dalam kasus penganiayaan ini, Mario dijerat dengan Pasal 76c juncto Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan berat.
Sementara itu, Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan alias SLRPL (19) disangkakan dengan Pasal 76 huruf C juncto Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Diduga Shane berperan sebagai provokator hingga merekam adegan penganiayaan yang dilakukan Mario terhadap David. (Knu)
Baca Juga
Polisi Sebut Teman Wanita Mario Dandy Sempat Bantu Ibu Korban
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Gelar Perkara Khusus Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Kubu Jokowi Minta Tersangka Segera Disidang
Polda Metro Bangga 3 Polwan Mereka Bawa Pulang Medali SEA Games
Pengaduan Dugaan Penipuan WO Capai 207, Posko Laporan Terus Dibuka
Polda Metro Terima Aduan Roy Suryo, Gelar Perkara Khusus atas Kasus Hoax Ijazah Jokowi
Polisi Duga Ada Pelaku Lain yang Terlibat dalam Penculikan dan Pembunuhan Alvaro
Polda Metro Jaya Bikin Janji Manis Tak Akan Hentikan Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru
Polda Metro Jaya Gelar 'Sikat Jaya 2025' selama 14 Hari, Fokus Berantas Curanmor hingga Aksi Premanisme
Alex Iskandar Tega Simpan Mayat Alvaro di Garasi Mobil Selama 3 Hari, Dibuang ke Tenjo Pakai Mobil Silver
Tidak Ada Tanda Kekerasan Lain di Jenazah Ayah Tiri Alvaro, Gantung Diri Setelah Izin Ganti Celana Kotor
Kronologis Ayah Tiri Alvaro Bunuh Diri di Ruang Konseling Polres Jaksel Versi Polisi