Polisi Kerahkan Drone Pantau Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024


Korlantas Polri menggunakan drone untuk mengoptimalkan pengaturan arus mudik di jalan tol, Kamis (4/4/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
MerahPutih.com - Korps Lalu Lintas Polri mulai telah mempersiapkan berbagai peralatan dalam layanan arus mudik dan balik 2024. Polisi menggunakan teknologi pesawat nirawak (drone) untuk memperkuat pengaturan arus lalu lintas saat mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Drone commond memiliki kemampuan jelajah sampai 20 kilometer dari pangkalan dengan kemampuan memperbesar gambar (zoom) hingga 30 kali.
Baca juga:
Pantau Jalur Mudik di Bali, Kapolri Sarankan Pemudik Jalan Lebih Awal
Pangkalan drone dirancang portabel sehingga bisa berpindah tempat untuk mengoperasikan drone yang bisa mengoptimalkan blank spot (titik buta), mengingat CCTV yang tersebar di sepanjang jalan tol mulai Cikampek Utama sampai Kalikangkung ada setiap 500 meter. Di antara itu ada titik buta maka drone commond memperkuat di lokasi tersebut.
Penggunaan drone ini membantu petugas Korlantas untuk menganalisis situasi arus lalu lintas dan mengambil kebijakan terkait cara bertindak yang dilakukan.
"Nanti di pangkalan portabel ada sms blast, masyarakat yang melintas mendapat informasi mengenai situasi arus lalu lintas terkini," kata Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigadir Jenderal Polisi Raden Slamet Santoso saat meninjau kesiapan pengaturan arus mudik Lebaran 2024 di Command Center KM 29, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (4/4).
Penggunaan drone commond Korlantas Polri itu diperkenalkan kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga saat meninjau kesiapan pengaturan arus mudik Lebaran 2024 di Command Center KM 29, Cikarang, Jawa Barat.
Ia mengatakan, penggunaan drone commond berdasarkan hasil evaluasi dari Menko PMK dan kementerian lainnya dalam pengaturan arus lalu lintas.
"Sehingga untuk penggunaan drone ini kami baru realisasikan tahun ini," kata Slamet.
Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan penggunaan drone commond untuk menyempurnakan sistem pemantauan tahun lalu, berdasarkan hasil evaluasi titik lemah CCTV yang terpasang antara satu dan lain berjarak 500 meter.
"Sehingga ada wilayah yang blank spot yang tidak ter-cover oleh CCTV yang menyebabkan petugas tidak akurat membuat perhitungan," katanya.
Adanya drone commond tersebut maka blank spot itu akan terhubung sehingga analisa data dikomparasikan antara data CCTV dengan data dari drone.
Dengan drone commond, apabila terjadi masalah di jalur blank spot bisa dipantau oleh drone dan dicek secara detail dengan kemampuan pembesar gambar 30 kali.
"Termasuk nanti kalau ada kecelakaan lalu lintas, drone bisa digerakkan untuk memberikan informasi cara bertindak seperti apa yang dilakukan," katanya. (*)
Baca juga:
Pemprov Jakarta Melepas Bus Mudik Gratis di Monas, 279 Bus Diberangkatkan
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Deretan Fakta Menarik Arus Mudik 2025, Salah Satunya soal Diskon Tarif Tol

Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit

Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025

Legislator Gerindra Sebut WFA Jadi Salah Satu Teroboson Urai Puncak Saat Arus Mudik

DPR Sebut WFA Efektif Kurangi Kemacetan saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025

Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui

H-1 Lebaran, Mantan Artis Sekar Arum Masukkan Uang Palsu Rp 10 ke Kotak Amal Istiqlal

Angka Kecelakaan saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Diklaim Menurun

Barang Pemudik Senilai Lebih daripada Rp 1,28 Miliar Tertinggal di Kereta Api selama Angkutan Lebaran 2025

Polisi Jerat Petugas Palang Pintu Kereta Api Akibatkan Kecelakaan 4 Pemudik Tewas
