Polisi Kantongi Keterangan Baru Kasus Tewasnya Mirna


Prarekonstruksi tewasnya Wayan Mirna Salihin (27), di di Restaurant Olivier, West Mall, Grand Indonesia (GI), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/1). (Foto: MP/Bartolomeus Papu)
MerahPutih Megapolitan - Kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin (27) kini telah memasuki babak baru setelah jajaran Polda Metro Jaya melakukan olah TKP, di Restoran Olivier, West Mall Grand Indonesia lantai Ground Floor, Jakarta Pusat, Selasa (19/1) malam.
Dalam melakukan olah TKP tersebut, polisi mengantongi keterangan baru dari karyawan restoran. Seperti ketahui, Wayan Mirna Salihin tewas usai minum es kopi vietnam pada Rabu (6/1) lalu. Mirna minum kopi bersama kedua rekannya S dan H.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya kombes (Pol) Krishna Murti mengatakan, ada dua karyawan yang mencicipi kopi yang sudah dicampur sianida. Namun, karyawan tersebut hanya menyicipi satu tetes atau tidak sampai masuk ke dalam tubuh.
"Keduanya mengaku lidahnya seperti terbakar dan panas," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (20/1).
Masih kata Krishna, bahwa hasil dari olah TKP akan didalami lagi dan disinkronkan dengan hasil pemeriksaan lainnya. Dari semua itu, baru akan didapatkan kesimpulan terhadap tewasnya Mirna.
"Alat bukti yang kami dapat sebenarnya sudah cukup kuat untuk dilakukan gelar perkara, tapi kita masih ingin mencari bukti lain demi memperkuat kasus ini," tutupnya. (gms)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh

Polisi Minta PPATK Telusuri Aliran Dana ke Para Pelaku Kerusuhan Demo Jakarta

Polda Metro Jaya Geledah Kantor Lokataru Foundation Selama 2 Jam

Total Ada 6 Tersangka di Kasus Direktur Lokataru, Ini Unggahan Delpedro yang Jadi Bukti Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP

Polisi Jerat Direktur Lokataru Dengan Pasal Perlindungan Anak dan UU ITE

Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan

Direktur Lokataru Delpedro Marhaen Dijadikan Tersangka, Diduga Hasut Anak-Anak dan Pelajar untuk Berbuat Ricuh

Polda Metro Jaya Duga Direktur Lokataru Jadi Dalang di Balik Aksi Anarkis Pelajar dan Anak-anak

Patroli Skala Besar TNI/Polri hingga Masuk ke Gang Kecil, Tangerang Selatan dan Sekitarnya Aman dari Gangguan Perusuh
