Polisi Bebaskan Seorang Anggotanya yang Disandera Napi Teroris di Mako Brimob


Sejumlah kendaraan milik kepolisian melakukan pengamanan Mako Brimob Kelapa Dua pascabentrok antara petugas dengan tahanan di Depok (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
MerahPutih.Com - Hampir kurang lebih 24 jam bernegosiasi dengan para napi teroris yang menyandera anggotanya di Rutan Mako Brimob, tim negosiator Polri membebaskan seorang anggotanya yang bernama Bripka Iwan Sarjana.
"Iwan sudah berhasil kita bebaskan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi M Iqbal di Jakarta, Kamis (10/5).
Iqbal mengatakan petugas mengevakuasi dan membawa Iwan ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, guna mendapatkan perawatan intensif.

Sebelumnya, kelompok narapidana teroris menyandera enam anggota kepolisian usai terlibat kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (8/5) malam.
Narapidana kasus terorisme itu membunuh lima anggota kepolisian yakni Aipda Denny Setiadi, Iptu Yudi Rospuji Siswanto, Brigadir Polisi Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Polisi Syukron Fadhli dan Brigadir Satu Polisi Wahyu Catur Pamungkas.
Sementara itu, petugas mengambil tindakan tegas terhadap seorang narapidana bernama Benny Syamsu lantaran berusaha melawan petugas dan berebut senjata api.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, para napi teroris membunuh lima anggota kepolisian di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Petugas kepolisian kini memeriksa asal usul senjata tajam yang dipakai para napi.
"Itu belum diketahui (asal senjata tajam)," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Jakarta Rabu (9/5) malam.
Setyo sebagaimana dilansir Antara mengatakan penyidik akan mengkonfirmasi kepada tim negosiasi mengenai asal senjata tajam yang dimiliki narapidana teroris itu.
Berdasarkan informasi, Setyo menduga narapidana teroris telah menyiapkan senjata tajam sebelum terjadi bentrokan dengan anggota kepolisian.

Hasil otopsi dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, menunjukkan kelima anggota kepolisian yang meninggal dunia menderita luka akibat senjata tajam pada sekujur tubuh.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi M Iqbal menyebutkan beberapa korban terdapat luka tembak namun kebanyakan mengalami luka pada paha, lengan, jari dan leher akibat senjata tajam.
Sebelumnya, kelima anggota Polri itu gugur dalam tugas negara usai terlibat bentrokan antara petugas dengan narapidana teroris di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (8/5) malam.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Napi Teroris Kuasai Hampir Semua Blok, Ahok Masih Belum Dievakuasi
Bagikan
Berita Terkait
Kondisi Terkini di Sekitar Mako Brimob Kwitang: Lalu Lintas Lancar, Aparat TNI dan Brimob Masih Siaga

Pasukan Oranye dan TNI Bersihkan Sisa Demo di Mako Brimob Kwitang, Lalu Lintas Sudah Normal

Situasi Demo Terkini: Halte Transjakarta dan Gedung DPRD Makassar Dibakar Massa

Aksi Bentrok Massa dengan Aparat kepolisian di Mako Brimob Kwitang Jakarta

Suasana Aksi Demo Geruduk Mako Brimob Kwitang Jakarta Memanas

Aksi Massa Driver Ojol Geruduk Mako Brimob Kwitang Jakarta

Gas Air Mata Meluncur Keluar dari Dalam Mako Brimob, Massa Bakar Mobil dan Motor Hingga Asap Membubung ke Langit

Sejumlah Kereta Api Jarak Jauh Berangkat dari Stasiun Jatinegara Buntut Demo di Kwitang, Ini Daftarnya

Dansat Brimob Polda Metro Jaya Dihujani Botol Air Mineral di Depan Markasnya

Dikawal TNI, Massa Pengepung Mako Brimob Kwitang Bersedia Mundur ke Arah Flyover Senen
