Polisi Akui Sulit Tangkap Pelaku Pembunuhan Editor Metro TV
Wartawan Metro TV ditemukan tewas di sisi pinggir Tol JORR, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7) siang. (Foto: Twitter @TMCPoldaMetro)
MerahPutih.com - Polisi masih terus melakukan penyidikan terkait tewasnya Editor Metro TV, Yodi Prabowo pada Jumat (10/7). Jenazah Yodi ditemukan di samping tembok Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 11.45 Wib.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya kesulitan dalam mengungkap kasus tersebut. Karena, jenazah Yodi baru ditemukan setelah tiga hari tewas.
Baca Juga
"Yang pertama ada kesulitan itu adalah bahwa mayat ini sudah 2-3 hari diperkirakan, itu udah pasti. Jadi sudah ada pembusukan-pembusukan lanjut, sudah 2-3 hari di TKP, itu saja," kata Yusri kepada wartawan, Jakarta, Selasa (14/7).
Meski begitu, pihaknya terus mendalami kasus tersebut hingga sampai diketahui siapa pelaku yang tega menghabisi nyawa korban tersebut.
"Tapi kan ini masih terus kita dalami. Iya (Kesulitan mayat membusuk), barang bukti kan di TKP sudah kena panas, hujan apa segala kan," ujarnya.
Walaupun merasa sedikit kesulitan, bukan berarti polisi tak dapat mengungkap kasus tersebut. Hal itu didorong dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan.
"Yang memudahkan kita disini adalah barang-barang milik pribadi si korban ini tidak hilang, berarti mengerucut dong, bukan yang namanya perampokan, bukan begal apa segala. Makanya kita lagi dalami. Enggak bisa kita pastikan, enggak ada yang pasti dulu sebelum kita dapat," sambungnya.
Tak hanya memeriksa sejumlah saksi, pihaknya juga memeriksa sidik jari dan juga handphone milik karyawan yang sudah lima tahun bekerja di Metro Tv itu.
Baca Juga
Kapolda Metro Jaya Turun Tangan Ungkap Kasus Pembunuhan Editor Metro TV
"(Pemeriksaan sidik jari sama hp Yodi) Masih didalami. (Pemeriksaan) Sudah dari awal, tapi kan enggak boleh kita sampaikan, inikan sudah masuk ranah penyidikan. Kalau yang dikecualikan baru disampaikan ya," jelasnya.
"Mau ada sidik jarinya pun kita enggak akan sampaikan. Inikan teknik penyidikan di UU 14 tahun 2008 tentang terbukanya informasi publik, ada hal yang dikecualikan yang enggak boleh disampaikan," tutupnya. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Sudah Kantongi Barang Bukti, Polisi Sebut Tersangka Edit hingga Manipulasi Ijazah Jokowi
Roy Suryo Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polda Metro Jaya: Terbukti Sebarkan Hoax
Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Salah Satunya Berinisial RS
Identitas 2 Kerangka Manusia di Kwitang Akhirnya Terungkap, Diduga Hilang saat Kerusuhan
Nasib Laporan Jokowi Terkait Ijazah Palsu ke Polda Metro Ditentukan Hari Ini
Polda Metro Segera Paparkan Temuan 2 Mayat Hangus Terbakar di Gedung ACC Kwitang
Penyelidikan Penemuan 2 Kerangka Manusia Misterius di Kwitang Diambil Alih Polda Metro, Disebut Segera Terungkap
Aplikasi SIKAP Polda Metro Jaya Percepat Pemblokiran Rekening Penipuan Online, dari 12 Hari Kerja Jadi 15 Menit
Polda Metro Jaya Blokir 4.053 Aplikasi dan Konten Ilegal Sepanjang 2024-2025, Jadi Tempat Penampungan Penipuan Transaksi Lintas Negara
1.500 Personel Amankan Konser BLACKPINK di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Unit Jibom Lakukan Penyisiran