Polemik Istilah Kafir, Wapres JK: Kita Saling Menghormati Tak Pernah Sebut Kafir


Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba di pendapa Balaikota Solo membuka acara Rakornas Baznas di Solo, Jawa Tengah, Senin (4/3) malam.(MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi polemik kafir yang belakangan ramai mengisi ruang publik. Menurut JK, sebagai wujud sikap saling menghormati antarpemeluk agama ada baiknya tak pernah menyebut kata kafir dalam konteks apapun.
"Saya kira jarang orang berbicara kafir. Bahwa itu (kafir) di Alquran memang benar, tapi kita juga saling menghormati satu sama lain. Saya tidak pernah menyebut, hai kau kafir tidak ada di negara ini" ujar Wapres JK seusai membuka acara Rakornas Baznas di pendapa Balaikota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (4/3) malam.
Jusuf Kalla mengingatkan masyarakat untuk harus saling menghormati. JK juga pada kesemppatan yang sama meminta masyarakat tidak melontarkan kata tersebut terhadap kelompok lain.
Isu terkait penghapusan kata kafir mengemuka dari hasil Sidang Komisi Bahtsul Masail Maudluiyyah, Musyawarah Nasional Alim Ulama NU.
NU mengusulkan agar tak menggunakan sebutan kafir untuk warga negara Indonesia yang tidak beragama Islam.
Munas alim ulama dan konferensi besar NU ini ditutup Wapres Jusuf Kalla, Jumat (1/3). Adapun Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU ini dilaksanakan di Ponpes Miftahul Huda Al Banjar, Jawa Barat.
Sementara Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan penghapusan istilah kafir sudah menjadi ranah ulama.
Dalam hal ini, Lukman menempatkan diri sebagai Umaro, atau pemimpin atau pejabat pemerintahan yang mengurus kepentingan masyarakat.
"Terkait itu (penghapusan istilah kafir) tanyakan kepada ulama, saya kan sebatas Umaro'," ujar Lukman Saifuddin seusai peresmian gedung Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Senin (4/3).(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya.
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Buntut 15 Camat Dukung Jokowi-Ma'ruf, Syahrul Yasin Limpo Diperiksa Bawaslu
Bagikan
Berita Terkait
Gubernur Pramono Bantah Orang NU Dipermudah Masuk Kerja di BUMD

Konflik Palestina-Israel Terus Berlangsung: Pendekatan Non-State Actor Punya Perang Penting

NU Uraikan Kiprah Muslimat dalam Membangun Bangsa, Bukti Perempuan Punya Peran Besar!

Nisfu Syaban 2025: Tanggal, Keutamaan, dan Jadwal Menurut NU, Muhammadiyah, dan Kemenag

Pemerintah Diminta Percepat Bentuk Lembaga Perlindungan Data Pribadi

Anak Gus Dur Tegaskan Muktamar Luar Biasa Hanya akan Memecah Belah NU

PBNU Otomatis Nonaktif Pengurus yang Maju atau Masuk Timses Pilkada 2024

Gus Yahya Tegaskan Banser Ototnya Nahdlatul Ulama

JK Tegaskan Dukungan Penuh Indonesia ke Palestina

Ketum PBNU Ungkap Ada Organisasi Pelobi Israel di Indonesia
