Polda Kepri Sesalkan Mantan Calon Taruna AKPOL Curhat di Medsos

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 07 Agustus 2020
Polda Kepri Sesalkan Mantan Calon Taruna AKPOL Curhat di Medsos

Ilustrasi: Calon Taruna Akpol yang mengikuti pentuher. Foto: ANTARA

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Viral postingan di Twitter calon taruna Akpol Kepulauan Riau gagal untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya akibat COVID-19.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhart mengatakan jika ada pihak yang merasa kecewa dan kurang kecewa dan kurang puas bisa menempuh jalur yang ada seperti pengaduan Polri.

Harry menyebutkan bahwa dalam proses seleksi pihaknya selalu terbuka dan transparan dengan melibatkan pihak eksternal Polri untuk melakukan pengawasan.

"Kami sangat transparan bahkan setiap proses dan hasil tes kita publikasi melalui media," kepada wartawan di Jakarta, Jumat (7/8).

Baca Juga

Polda Kepri Klarifikasi Pengakuan Calon Taruna Akpol yang Viral di Medsos

Harry mengatakan untuk pengungkapan Kekecewaan yang tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. "Jika mengungkapkan Kekecewaan silahkan saja tapi sampaikan secara benar," ujarnya.

Posting yang viral di Tweter itu disesalkan olehnya. "Menyampaikan kekecawaan di media sosial kurang Gentleman, kurang berbesar hati. Intinya tidak ada niatan kita Polda Kepri untuk menggagalkan yang bersangkutan," ujar dia.

Polda Kepri menyatakan seleksi dilakukan secara transparan dan calon siswa Akpol tersebut dinyatakan gagal lulus karena positif Corona berdasarkan swab test Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.

"Proses seleksi sudah transparan. Permasalahan adalah ada calon yang dinyatakan lulus terpilih dari hasil seleksi namun hasil tes swab oleh BTKLPP Batam dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19," imbuh Harry.

Akademi Kepolisian pun turut angkat bicara terkait informasi viral tersebut. Wakil Gubernur Akpol Brigjen Agus Salim menjelaskan jika hal itu merupakan kewenangan panitia daerah (panda). Namun ia tidak menampik jika ada klausul yang berbunyi hasil swab positif COVID-19 maka gugur.

"Kalau yang ini bukan urusan Akpol, karena penerimaan merupakan kewenangan panda (panitia daerah), selesai panda mereka akan dites lagi di Akpol oleh panpus (panitia pusat) dalam hal ini adalah As SDM/Karo Dalpers. Memang ada salah satu klausul bila hasil swab positif maka peserta dinyatakan gugur," jelas Agus kepada wartawan.

Gagalnya catar untuk mengikuti tes di Akpol karena dinyatakan positif COVID-19 tidak hanya terjadi kepada penulis cuitan itu. Menurut Agus para peserta yang dinyatakan positif COVID-19 memang terpaksa tidak diberangkatkan.

"Kejadian yang sama juga terjadi di Polda Metro dan Jawa Timur, catar lulus dan memenuhi syarat, waktu mau berangkat ke panpus/Akpol ternyata hasil swab positif, terpaksa mereka tidak diberangkatkan. Memang kita kasihan kepada mereka," ujarnya.

Ketika ditanya apakah hal itu mengurangi jumlah taruna Akpol yang diterima, Agus menegaskan tidak. Yang berkurang adalah kuota pengiriman dari panitia daerah.

"Hanya mengurangi kuota kirim panda, yang meluluskan tetap panpus. Sebagai gambaran kuota kirim adalah 264, yang sampai ke panpus hanya 262 (Metro+Jatim tidak kirim), sedangkan kuota didik 250, jadi ada kemungkinan yang gagal," tutur Agus.

Sebelumnya, cuitan viral di media sosial soal seorang perempuan yang gagal lolos tes Akademi Polisi (Akpol) di tingkat pusat karena dibilang positif Corona (COVID-19).

Berdasarkan informasi ternyata perempuan ini mendapatkan ranking 1 di daerahnya saat menjalani tes masuk akpol. Pernyataan itu viral setelah diunggah melalui sebuah utas (thread) oleh akun Twitter, @siap_abangjagoo.

Baca Juga

DPR Tak Targetkan Kapan Sahkan RUU Omnibus Law

Pemilik akun tersebut juga menyampaikan perempuan yang digagalkan itu ternyata memiliki hasil tes tertinggi di daerahnya.

"Jadi, kemarin itu aku daftar ikut seleksi Akpol, masih seleksi daerah sih. Tapi, Alhamdulillah aku ranking 1 se-provinsi, udah sampai sidang akhir, terus berhak untuk melanjutkan tes ke tingkat pusat," demikian cuit @siap_abangjagoo.

Singkatnya, wanita tersebut pun menceritakan telah mempersiapkan diri untuk mengikuti tes di tingkat pusat, termasuk melakukan rapid test Corona. Dalam utas yang dibuatnya, dia menampilkan rapid test yang dilakukannya menunjukkan hasil negatif COVID-19. (Knu)

#Tes Akpol
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Jalur Masuk Akpol Hanya Ada Satu Pintu, Calon Taruna Bisa Ajukan Keberatan dan Saling Mengoreksi
Calon taruna ketika dia merasa nilai tidak sesuai, diberikan kesempatan untuk mengoreksi ke panitia. Mereka juga sudah tahu bobot nilai akademis berapa, psikologi berapa, jasmani berapa.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 Maret 2025
 Jalur Masuk Akpol Hanya Ada Satu Pintu, Calon Taruna Bisa Ajukan Keberatan dan Saling Mengoreksi
Indonesia
Mabes Jamin Masuk Polisi Gratis, Irwasum: Kalau Diminta Bayar Jangan Percaya
Tahapan penerimaan anggota baru Polri tahun 2025 sudah dibuka.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 18 Februari 2025
Mabes Jamin Masuk Polisi Gratis, Irwasum: Kalau Diminta Bayar Jangan Percaya
Indonesia
BSSN Pastikan tak ada Kecurangan dalam Perangkat IT Penerimaan Tes Akpol
Polri menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam pengawasan seleksi taruna Akpol.
Dwi Astarini - Minggu, 14 Juli 2024
BSSN Pastikan tak ada Kecurangan dalam Perangkat IT Penerimaan Tes Akpol
Indonesia
Tahun Ini Polri Pakai Metode Khusus di Seleksi Calon Taruna Akpol
Polisi gunakan body composition analyzer dan minnesota multiphasic personality inventory (MMPI) II dengan metode computer assisted test (CAT).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Juli 2024
Tahun Ini Polri Pakai Metode Khusus di Seleksi Calon Taruna Akpol
Indonesia
Kompolnas Ikut Awasi Seleksi Penerimaan Taruna Akpol 2023
Polri tengah melakukan seleksi penerimaan taruna/taruni di Akademi Kepolisian 2023. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) pun ikut mengawasi yang dipimpin langsung oleh Pudji Hartanto Iskandar.
Mula Akmal - Jumat, 21 Juli 2023
Kompolnas Ikut Awasi Seleksi Penerimaan Taruna Akpol 2023
Bagikan