Polda Jabar Perketat Pengamanan Mapolda
Mobil ambulans meninggalkan lokasi kejadian penikaman anggota polisi di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (30/6). ( ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan).
Kepolisian Daerah Jawa Barat memperketat pengamanan di Markas Komando Polda Jabar setelah ada aksi penikaman terhadap dua anggota Brimob di Masjid Falatehan di dekat Mabes Polri Jakarta, Jumat (30/6).
"Setelah terjadi penyerangan di dekat Mabes Polri dan beberapa kejadian penyerangan anggota polisi di tempat lain, sesuai instruksi Kapolri pengamanan kekuatan berlapis," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Jabar, Sabtu (1/7).
Yusri menuturkan, pengamanan dilakukan dengan memperketat pemeriksaan terhadap pengunjung ke Polda Jabar, sebagai deteksi dini untuk menghindari hal serupa terjadi di Mapolda Jabar.
"Pengunjung yang membawa ransel akan diperiksa. Langkah preventif kami lakukan," katanya.
Menurutnya, keamanan di Mapolda Jabar akan dilakukan secara berlapis dengan menambah personel dari Brimob yang dilengkapi persenjataan lengkap.
"Kemudian untuk kesiapsiagaan anggota masing-masing saat berpatroli juga berlapis. Satu tim berpatroli dan ada satu tim lagi menjaga keamanan anggota. Semua anggota dilengkapi senjata dan body protector," katanya.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Istri Menkeu Purbaya Diteror Paket Berisi Darah Segar oleh Orang tak Dikenal
Polisi Lacak Pelaku Teror Bom 3 Sekolah Internasional, Lokasinya di Luar Negeri
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Polisi Cari Pelaku Teror Bom di Sekolah NJIS Kelapa Gading, Akun Kripto tak Terdaftar di Indonesia
Teror Bom Ancam 3 Sekolah Internasional di Jakarta Utara dan Tangsel, Minta Tebusan Uang hingga Kripto
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Polda Jabar Selidiki Sumber Makanan yang Jadi Penyebab Keracunan Massal MBG di Bandung
301 Siswa di Bandung Barat Keracunan Usai Santap MBG, Polda Jabar Turun Tangan Lakukan Penyelidikan
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris