Pimpinan DPRD Restui Rencana Pramono Modernisasi Alat Pengendalian Banjir Jakarta
Petugas BPBD DKI Jakarta saat mengevakuasi warga terdampak banjir di Jakarta, Minggu (6/7/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta
MerahPutih.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino menyambut baik langkah Gubernur Pramono Anung yang akan memperbarui alat pengendali banjir di ibu kota.
Rencana modernisasi alat ini dengan beralih dari penggunaan ekskavator ke teknologi pompa penyedot lumpur canggih seperti di negara-negara maju.
"Saya mendukung langkah Gubernur Pramono Anung untuk memodernisasi alat pengendalian banjir di Jakarta, karena beralih ke teknologi pompa lumpur canggih adalah bagian dari adaptasi terhadap tantangan iklim dan urbanisasi," kata Wibi kepada wartawan, Rabu (30/7).
Baca juga:
Banjir Jakarta Parah Sampai 2,7 Meter! Mardani Tegaskan Solusi Banjir Bukan Sekadar Tambal Sulam
Namun, dia menekankan, perencanaan berbasis data, transparansi anggaran, pelatihan sumber daya manusia (SDM), dan sistem pemeliharaan harus dilakukan secara komprehensif.
Wibi juga meyakini, ketahanan Jakarta dari banjir sejatinya tak hanya dibangun melalui infrastruktur semata. Namun, bagaimana dapat mengelola dengan memperkuat daya serap air lewat alam.
Menurut dia, memperkuat daya dukung lingkungan harus masif dilakukan sebagai fondasi yang kuat. Lantas dalam mengendalikan banjir, seperti melakukan revitalisasi sungai, penghijauan perkotaan dan perlindungan daerah resapan harus menjadi prioritas.
Baca juga:
Pramono Ingatkan Modernisasi Alat Pengendali Banjir, Salah Satunya Pakai Pompa
"Agar penanganan banjir tidak hanya bergantung pada alat, tapi juga memperkuat daya dukung lingkungan Jakarta secara menyeluruh," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyoroti pentingnya modernisasi alat-alat pengendali banjir ke teknologi yang lebih canggih.
"Tadi saya sampaikan kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup memang harus ada modernisasi. Ini kan masih bergantung kepada alat berat ekskavator untuk mengambil lumpurnya," ujar Pramono usai meninjau Rumah Pompa Waduk Pluit di Jakarta Utara, Selasa (29/7).
Baca juga:
Pompa-pompa penyedot lumpur ini juga telah digunakan oleh negara-negara maju. Pramono mengakui biaya yang dibutuhkan untuk modernisasi alat sangat tinggi. Karena itu, ia menekankan perlunya perencanaan matang dalam pengadaannya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya
Waspada Bencana Susulan di Papua dan Papua Barat Daya, BMKG Beri Sinyal Hujan Lebat di Raja Ampat
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Tanggul Baswedan Jebol, Gubernur Pramono Anung Siapkan Dua Jurus Jitu Penyelamatan Jati Padang
Rekor Tercepat 6 Jam, Target Pramono Semua Banjir di Jakarta Harus Surut Kurang dari Sehari
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Tim Pelangi, Garda Terdepan Andalan Jakarta Hadapi Cuaca Ekstrem
Uji Coba RDF Rorotan Dihentikan Sementara, Warga Protes Bau Menyengat