Pilihan Menu Buka dan Sahur Agar Tetap Sehat


Konsumsi roti gandum saat sahur. (Foto: Unsplash/Wesual Click)
DALAM hitungan hari, umat muslim akan menjalani ibadah puasa selama satu bulan ke depan. Tentu ada banyak hal yang dipersiapkan, mulai dari stamina, aktivitas, sampai memilih menuh makanan saat sahur dan buka. Dokter spesialis gizi klinik RSUI, Wahyu Ika Wardhani memberikan tips biar kamu tetap sehat selama Ramadan di masa pandemi.
“Untuk makanan sahur, disarankan untuk sumber karbohidrat utamakan dari yang berjenis karbohidrat kompleks seperti nasi beras merah atau roti gandum. Perbanyak konsumsi sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan serat,” ujar Ika mengutip ANTARA.
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu juga merekomendasikan mengonsumsi lauk pauk laya protein seperti ayam, ikan, atau telur saat sahur.
Nah untuk makanan saat berbuka, ia menyarankan menghindari makan yang berlebihan. Justru sebaliknya, nikmatilah makanan secara perlahan. Terkait jenis makanan, sebaiknya hindari gorengan serta batasi gula sederhana.
Baca juga:

Contoh makanan berbuka yang baik misalnya kurma. Sesuai sunnah Nabi Muhammad, para Muslim bisa mengonsumsi tiga buah kurma saat berbuka karena makanan inilah salah satu tergolong sumber serat yang baik. Kamu tak harus mengonsumsi makanan manis seperti jargon ‘berbukalah dengan yang manis’. Enggak.
Selain itu, kamu juga harus tetap menjaga daya tahan tubuh dengan minum minimal delapan gelas air putih per hari. Dua gelas saat berbuka, sempat gelas di malam hari, dan dua gelas saat sahur.
Ika juga mengingatkan untuk mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan tubuh. Kalau berlebihan, maka berat badan bisa naik dan menyebabkan penyakit metabolik. Sementara apabila asupan kurang, dapat menyebabkan kurang gizi, sehingga daya tahan tubuh menurun dan muda terinfeksi penyakit.
Baca juga:

“Kebutuhan makanan tiap orang beda-beda, tergantung usia, jenis kelamin, tinggi badan, aktivitas fisik, kondisi kesehatan, dan lain-lain,” kata Ika.
Berpuasa juga punya ragam manfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan resistensi insulin, merangsang sistem imun dan perbaikan sel, mengatur metabolisme sel, dan mengurangi kerusakan oksidatif.
Satu manfaat yang paling umum adalah dapat membantu penurunan berat badan. Tapi sayangnya saat berbuka atau sahur, orang seringkali kalap sehingga porsi makannya lebih banyak. (and)
Baca juga:
Ngabuburit di Pinggir Bandara, Sederhana Tapi Bahagia
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
