PHRI Berharap Pada Wisatawan Lokal


Hotel BUMN. (Foto: innagroup.co.id)
MerahPutih.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap tamu atau wisatawan asal DIY membantu memulihkan reservasi kamar hotel yang merosot drastis sejak kebijakan wajib rapid test antigen diterapkan.
"Kami berharap reservasi masih bisa naik lagi dengan mengandalkan wisatawan lokal asal DIY," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis (24/12).
Deddy mengatakan sejak kebijakan wajib rapid test antigen bagi pendatang diterapkan, reservasi kamar hotel baik bintang maupun nonbintang di DIY menurun drastis akibat banyaknya pembatalan, dari semula 42 persen menjadi hanya 5 persen, khususnya pemesanan kamar untuk 31 Desember.
Baca Juga:
Singapura Hadirkan Camping di Bandara
Sebagian besar wisatawan yang membatalkan reservasi kamar hotel berasal dari Jawa Tengah serta DKI Jakarta.
"Per hari ini hanya ada kenaikan reservasi satu persen sehingga naik menjadi enam persen. Satu persen itu berasal dari tamu lokal DIY," kata dia dikutip Antara.
Ia mengatakan untuk okupansi atau tingkat hunian kamar hotel per 24 Desember rata-rata hanya di kisaran 25-30 persen. Padahal sebelumnya okupansi hotel di DIY ditargetkan bisa mencapai 70 persen saat libur akhir tahun.
Menurut dia, para pengelola hotel maupun restoran selalu mendukung setiap kebijakan pemerintah pusat maupun daerah mengendalikan penularan COVID-19. Namun, kebijakan yang diterapkan secara mendadak itu membuat wisatawan harus menghitung ulang biaya liburan mereka ke Yogyakarta.
Padahal, kata dia, para pengelola hotel telah mengeluarkan banyak biaya untuk mempersiapkan logistik berbagai program menyambut tahun baru.

"Kami memohon kepada pemerintah pusat maupun daerah, tolong kebijakan jangan mendadak. Perlu koordinasi, konsolidasi, komunikasi dengan kami pelaku pariwisata, terutama dari PHRI," katanya.
Public Relations Manager Grand Inna Malioboro Retno Kusuma mengatakan, setelah perubahan kebijakan dari syarat rapid antibody ke antigen terjadi pembatalan reservasi untuk 20 Desember sampai pekan pertama Januari 2021.
Ia menyebutkan pembatalan reservasi di hotel yang terletak di kawasan Malioboro itu mencapai 10 persen dari total reservasi. Sebagian besar wisatawan yang membatalkan berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
"Okupansi di akhir tahun kami prediksi bisa 90 persen, tapi saat ini baru 58 persen," ujarnya. (*)
Baca Juga:
5 Destinasi yang Naik Daun di Masa Pandemi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
