Petani Muda Lulusan S2 UGM Gagas Teknologi Drone Pertanian di Karawang

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 18 November 2021
Petani Muda Lulusan S2 UGM Gagas Teknologi Drone Pertanian di Karawang

Ainul Yaqin. (Foto: MP/Humas Jabar)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Berulang Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu mengingatkan anak muda jangan malu jadi petani. Misalnya saat membuka acara Pembukaan Pelatihan Petani dan Penyuluh Pertanian secara virtual, Jumat 6 Agustus 2021, Presiden menyatakan petani merupakan profesi yang menjanjikan untuk mendapatkan banyak cuan. Dalam catatan Jokowi, sektor pertanian tumbuh positif ketimbang sektor lain yang terkena dampak pandemi COVID-19.

Kepala Negara mengacu data kuartal I tahun 2021, sektor pertanian kembali tumbuh positif 2,95 persen. Di tengah visi pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional, Jokowi kembali mengingatkan saat ini jumlah petani di Tanah Air, mayoritas sudah berusia 45 tahun ke atas dan hanya 29 persen berusia di bawah 45 tahun.

Untuk itu, Presiden kembali menggalakkan gerakan pemuda kembali ke kampung jadi petani. "Petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, profesi yang menyejahterakan, dan kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani," ujar orang nomor satu di republik ini, kala itu.

Baca Juga:

Mentan Ingatkan Petani Tanam Varietas Tahan Perubahan Iklim

Imbauan Presiden Jokowi ini mungkin telah mengetuk panggilan hati Ainul Yaqin. Merantau kuliah tinggi-tinggi di Kota Pelajar Yogyakarta tak membuat Ainul Yaqin meninggalkan lahan pertanian. Pria 28 tahun ini mantap memilih menjadi petani di kampung halamannya, Kampung Banyusari, Karawang, Jawa Barat. Berasal dari keluarga petani, dia memang fokus memilih jalur pendidikan di bidang pertanian.

Awalnya, Ainul mengambil gelar S1 Sarjana Pertanian di kampus Universitas Muhamadiyah Yogyakarta. Lulus dari sana, dia langsung lanjut kuliah S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Master Bisnis, untuk memperdalam urusan manajerial mengurus bisnis pertanian.

Pulang kampung setelah bertahun-tahun menimba ilmu, Ainul mendapati lahan pertanian miliknya ayahnya terbengkalai tidak digarap maksimal. Padahal, sawah seluas 50 hektar itu termasuk lahan subur dengan sumber pengairan yang bagus. Berbekal ilmu di bangku kuliah, dia mulai turun ke sawah menerapkan sistem pertanian modern dalam penggarapan lahan warisan turun-temurun itu, pada 2017 silam.

Pertama-tama, Ainul menerapkan sistem pengairan terpadu yang lebih modern. Dia membuat saluran langsung dari sumber air, dengan menerapkan sistem buka tutup sekaligus menjamin sawah tetap teraliri saat musim hujan maupun kemarau. Lalu dia menggagas penerapan teknologi drone, alias pesawat tanpa awak dalam pengelolaan sawah. Mulai dari untuk mengawasi dan menghalau hama, hingga penyiraman pupuk menggunakan pesawat drone.

Penerapan teknologi drone pertanian ini mulai membawa hasil. Pendapatan keluarga mulai stabil dan bahkan meningkat karena terbebas dari ancaman gagal panen. Prinsip pertanian modern yang diterapkan Ainul mendapat perhatian dari petani-petani lain di kampungnya untuk ikut belajar.

Baca Juga:

Tampil di World Coffee Championship, Mikael Jasin Didukung Petani Kopi Flores

Kini Ainul bersama petani lainnya, sekitar 60 pemilik lahan lainnya, bersama-sama telah menjalankan pertanian padi teknologi modern menggunakan drone. Hasil produksi panen mereka pun terus meningkat setiap tahunnya. "Panen terakhir, kami bisa mendapatkan 320 ton padi. Sebelum-belumnya jauh di bawah itu," ungkap dia, saat acara penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank bjb, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/11).

Sukses meningkatkan hasil produksi sawah, Ainul mulai memikirkan konsep penyimpanan atau pergudangan modern, sekaligus memotong ongkos pengolahan padi. Penggilingan padi milik ayahnya yang lebih mirip seperti gudang penyimpanan tak terurus menjadi target barunya. Bermodal dari keuntungan panen, dia mulai memperbarui alat-lat penggilingan agar bisa memberi hasil maksimal.

Kapasitas kemampuan penggilingan lama-lama kian meningkat. Bahkan, kini sudah bisa dibilang menjadi pabrik penggilingan padi. Para petani dari desa tetangga juga ikut menggiling padi di tempatnya, sekaligus mengurangi biaya transportasi jika harus dibawa ke kecamatan. Dari pendapatan pabrik penggilingan itu, mereka mampu mempekerjakan 30 orang pekerja baru di tengah pandemi COVID-19 saat ini.

Namun, Ainun belum puas dengan pencapaian mereka saat ini. Petani muda itu ingin terus meningkatkan kapasitas pabrik penggilingan sekaligus menerapkan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan. "Masih terus dibangun, saat ini masih pakai mesin bersumber tenaga BBM (solar disel), inginnya diganti dengan tenaga listrik (solar matahari)," ungkapnya.

Gayung bersambut, Ainun mendapat bantuan skema KUR dari Bank BJB. Suntikan modal ini diharapkan dapat mewujudkan mimpinya membangun bisnis pertanian dengan teknologi modern yang ramah lingkungan. "Saya dan petani muda lainnya mendapatkan pengajuan bantuan KUR dari Bank BJB," tutup dia. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Maudy Ayunda Dukung Petani Lokal Lewat Investasi di Startup

#Petani Muda #Petani
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji
Kereta itu dirancang untuk membantu mobilitas para petani dan pedagang, sekaligus memudahkan pengangkutan hasil panen maupun barang dagangan secara lebih leluasa, aman dan efisien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji
Indonesia
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Tugas pemerintah tidak mudah untuk tetap menjaga petani tetap sejahtera dan konsumen bahagia.
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Indonesia
Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah
Hasil panen tebu yang sudah digiling belum dibayar, sementara beban biaya produksi gula terus menghimpit
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah
Indonesia
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, meminta semua pihak untuk tidak mempermainkan nasib petani. Hal ini diungkapkan setelah ia menyoroti adanya dugaan oknum mafia pangan.
Soffi Amira - Sabtu, 07 Juni 2025
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Indonesia
Impor Singkong Akan Diatur Lebih Ketat Demi Jaga Semangat Petani Lokal
Pengaturan teknis impor tapioka akan segera dilakukan karena sudah menjadi perhatian penting bagi pemerintah, terutama untuk menjaga keberlanjutan kesejahteraan petani lokal.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Impor Singkong Akan Diatur Lebih Ketat Demi Jaga Semangat Petani Lokal
Indonesia
Sidang Kabinet Paripurna, Prabowo: Pengusaha Jangan Mau Untung Besar di Atas Penderitaan Rakyat
Prabowo tegaskan pemerintah tak segan-segan untuk melindungi para petani dari permainan harga hasil produksi yang dilakukan pengusaha.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 05 Mei 2025
Sidang Kabinet Paripurna, Prabowo: Pengusaha Jangan Mau Untung Besar di Atas Penderitaan Rakyat
Indonesia
Prabowo Sebut Petani Harus Punya Rumah dan Mobil Bagus
Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, petani harus memiliki rumah dan mobil bagus.
Soffi Amira - Rabu, 23 April 2025
Prabowo Sebut Petani Harus Punya Rumah dan Mobil Bagus
Indonesia
Jateng Targetkan Panen 11,8 Juta Ton Padi pada 2025,Terbesar ke-2 Setelah Jawa Timur
Data bulan Januari-April ini, sudah mampu mengelola penanaman padi di wilayah Jawa Tengah seluas 716 ribu hektare, dengan hasil panen 4,09 juta ton.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Jateng Targetkan Panen 11,8 Juta Ton Padi pada 2025,Terbesar ke-2 Setelah Jawa Timur
Indonesia
Rapat Dadakan di Kementan, Prabowo Ancam Tutup Penggilingan Padi Tolak HPP Gabah Rp 6.500/Kg
Presiden Prabowo akan segera menerbitkan peraturan pemerintah (PP) untuk mengatur HPP gabah kering panen (GKP) Rp 6.500 per kilogram
Wisnu Cipto - Senin, 03 Februari 2025
Rapat Dadakan di Kementan, Prabowo Ancam Tutup Penggilingan Padi Tolak HPP Gabah Rp 6.500/Kg
Indonesia
Prabowo Gelar Rapat Dadakan di Kementan, Ada Apa?
Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat dadakan di Kompleks Kementerian Pertanian yang berlokasi di Jalan Harsono RM, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin siang tadi.
Wisnu Cipto - Senin, 03 Februari 2025
Prabowo Gelar Rapat Dadakan di Kementan, Ada Apa?
Bagikan