Petani Asal Bali Pamerkan Traktor Tenaga Surya Multifungsi di Rakernas lV PDIP

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 01 Oktober 2023
Petani Asal Bali Pamerkan Traktor Tenaga Surya Multifungsi di Rakernas lV PDIP

Petani asal Kabupaten Badung, Bali, I Gede Artana memamerkan traktor tenaga surya di Rakernas PDIP. (Foto: MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Petani asal Kabupaten Badung, Bali, I Gede Artana memamerkan traktor dengan sistem pengisian baterai menggunakan tenaga surya atau sinar matahari di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan (PDIP), JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9).

“Kami membuat inovasi traktor memakai tenaga surya. Traktor ini menggunakan baterai 12 vol sebanyak 6 buah. Jadi traktor ini mempunyai 4 fungsi,” kata Artana.

Artana menjelaskan, traktor berkelir merah khas PDIP tersebut memiliki empat fungsi. Pertama, dapat digunakan sebagai alat penyiang gulma sehingga mempermudah proses menggarap sawah.

Baca Juga:

Ratusan Pelajar Serbu Pameran Pangan Plus di Rakernas IV PDIP

“Kedua, sebagai alat semprot. Alat semprotnya terdiri dari dua nosel terdiri dari kiri dan kanan. Jadi sangat efektif digunakan pada tanaman palawija,” jelasnya.

Ketiga, kata Artana, traktor itu dapat berfungsi menggemburkan tanah di sekitar tanaman jagung.

“Dihancurkan dari rodanya terus dipilah ke kiri dan ke kanan. Jadi dia menimbun bonggol-bonggol jagung,” ucapnya.

Keempat, lanjut dia, digunakan sebagai traktor singkal untuk membajak sawah. Dia menyebut kehadiran traktor tenaga surya merupakan inovasi tepat guna yang dibutuhkan petani.

“Jadi traktor ini mempunyai 4 fungsi. Biasanya traktor cuma 1 fungsi. Kebetulan kami buat 4 fungsi dalam 1 unitnya. Ini inovasi dalam bidang pertanian. Teknologi tepat guna juga sesuai dengan kebutuhan petani,” tutur Artana.

Artana menyampaikan, kehadiran traktor yang diberi nama APEM atau Alat Pertanian Elektrik Multifungsi dapat menjadi solusi di tengah mahalnya harga bahan bakar untuk traktor konvensional.

“Power atau kekuatannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan petani masing-masing. Kalau tanahnya keras mungkin kita pakai motor yang lebih kencang lagi,” ujar Artana.

Baca juga:

Hari Ke-2 Rakernas IV PDIP: Ketua KPU hingga Influencer Jadi Narasumber

Dia menyebut, traktor tenaga surya itu telah terbukti efektif membantu petani. Traktor tersebut juga ramah lingkungan dan hemat dari segi ekonomis.

“Semenjak ada alat ini sangat efektif. Kadang kendala petani itu terlalu banyak alat. Kalau nyemprot harus ambil alat semprot. Kalau mau menyiang gulma harus pakau manual atau pakau mesin atau pakai pupuk kimia,” kata Artana.

“Jadi kalau alat ini sangat efektif, ramah lingkungan, mengurangi tenaga, menghemat biaya dengan menggunakan satu alat kita bisa banyak fungsi,” imbuhnya.

Tak hanya hemat biaya dan ramah lingkungan, lanjut Artana, traktor tersebut juga mampu mengurangi tenaga fisik yang dikeluarkan petani. Pasalnya, petani bisa mengerjakan empat pekerjaan hanya dengan satu alat.

“Kalau petani yang dibutuhkan tenaga fisik. Belum lagi ambil alat semprot, belum lagi ambil traktor, belum lagi solarnya abis. Jadi kalau satu alat tinggal pakai saja, kebutuhannya apa itu yang dipasang,” ujarnya.

Lebih lanjut Artana mengaku sedang mendaftarkan hak paten inovasi traktor tenaga surya ke Direktoral Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJHKI) Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).

Dia berharap ada investor yang mau membiayai agar traktor seharga Rp 7 juta tersebut dapat diproduksi secara massal dan digunakan oleh banyak petani di Indonesia.

"Harapan kami ada investor yang masuk untuk bekerja sama dengan kami," pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

Presiden Jokowi Sebut Tema Rakernas IV PDIP Sangat Relevan

#PDIP #Rakernas PDIP
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Indonesia
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Peringatan Hari Santri 2025 dimaknai PDIP sebagai momentum untuk membangkitkan kekuatan moral dan rasa percaya diri bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Bagikan