Petahana PDIP Tak Mau Lengah Meski Unggul di Survei Pilkada Solo
Cawali dan Cawawali Teguh Prakosa dan Bambang Nugroho mendaftar ke KPU Solo, Kamis (29/8) malam. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Cawali dan cawawali Pilkada Solo, Teguh Prakosa dan Bambang Nugroho yang diusung PDIP diprediksi unggul di atas angin memenangi Pilkada Solo 2024, melawan Pasangan Respati Ardi-Astrid Widayani.
Berdasarkan survei terakhir, satu-satunya yang bisa mengalahkan Teguh adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X atau Gusti Bhre. Namun, Gusti Bhre mundur mendadak digantikan Respati yang diusung KIM Plus.
Menanggapi survei itu, Cawali Teguh yang juga Wali Kota Solo ini menegaskan tidak mau terlena. Dia menegaskan akan tetap bekerja keras untuk memenangkan Pilkada Solo.
Baca juga:
Ibunda Gusti Bhre Bantah Temui Prabowo Sebelum Anaknya Mundur Pilkada Solo
“Saya akan terus bekerja meskipun dinilai lebih unggul dari Pasangan Respati Ardi- Astrid Widayani,” kata Teguh, kepada awak media, di Solo, Jumat (6/9).
Sekretaris DPC PDIP menegaskan dirinya memiliki tanggung jawab moral supaya Solo tetap nyaman meskipun ada pesta politik berupa Pilkada 2024. Dia menekankan proses adu gagasan sebagai referensi bagi masyarakat dalam menentukan pilihan.
“Kontestasi politik tidak mengurangi dinamika ekonomi, budaya, dan pasar. Ya berjalan biasa. Itu yang kita jaga,” tandas petahana Pilkada Solo itu. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad