Perubahan Tren Liburan Pascapandemi


Tren liburan di 2022 (Foto: Pexels/Asad Photo Maldives)
DUA tahun terakhir telah mengubah banyak hal. Industri perjalanan menjadi salah satu sektor yang mengalami guncangan terbesar. Semua orang mengorbankan kecintaannya akan eksplorasi alam demi bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, dan menonton TV di rumah. Sekarang, saatnya menyambut tahun 2022 dengan optimisme perjalanan dengan mulai menyusun agenda liburan.
Walaupun pandemi perlahan-lahan mulai mereda dan hidup kita mulai menuju ke arah normal, sepertinya akan ada sedikit perbedaan dalam liburan. Berikut tren liburan pascapandemi pada 2022.
Baca Juga:
Ruang Terbuka

Pada tahun 2022, alam bebas menjadi pilihan. Orang-orang akan merencanakan perjalanan darat ke taman nasional. Sebagian bahkan rela menukar kehidupan kota dengan kabin sewaan di hutan dan travelling dengan kendaraan darat sebagai alasan untuk menjelajah.
Dalam pencarian di Pinterest, ada lonjakan dalam kata kunci 'melihat bintang' dan 'estetika nomaden'. Sepertinya pandemi membuat para pelancong masih sedikit skeptis tentang perjalanan besar ke luar negeri. Selain itu, efek samping dari terkurung di dalam ruangan membuat orang-orang rindu ruang terbuka yang luas tanpa keramaian.
Workation (bekerja sambil liburan)

Pandemi meluluhlantakkan sektor pariwisata tanpa ampun. Sejumlah destinasi wisata pun mengalami lesunya ekonomi. Misalnya Bali. Pemerintah pun berupaya untuk menggenjot ekonomi di kawasan wisata. Work from Bali, Work from Toba pun menjadi beberapa contoh agenda yang digalakkan demi menggerakkan kembali perekonomian di daerah wisata.
Tentu disambut baik oleh pekerja. Kini, sejumlah karyawan mengemasi laptop mereka dan menjelajah ke tempat-tempat wisata tepi laut di mana mereka dapat beristirahat makan siang di tepi pantai atau ke tempat persembunyian di pedalaman yang dapat mereka jelajahi begitu jam menunjukkan pukul lima.
Glampervan

Orang-orang mencari alam luar yang menyenangkan dan mereka menggunakan glampervan untuk membawanya ke sana. Salah satu kata kunci yang cukup tren di Pinterest adalah 'hidup di dalam mobil', 'tenda sepeda motor', dan bahkan 'gua manusia mobil'. Menurut Asosiasi Industri RV, alih-alih menunggu masa pensiun, generasi Milenial berangkat lebih awal dan sekarang lebih tertarik untuk membeli RV daripada demografi usia lainnya.
Baca Juga:
Self Healing di Likupang, Jangan Lupa Mampir ke 5 Wisata Alam Ini
Ekowisata

Pandemi membuat dunia terhenti. Untuk pertama kalinya kita melihat penurunan emisi karbon pada tahun 2020. Belajar dari hal ini, para pelancong menghabiskan cuti tahunan mereka dengan lebih serius, memesan liburan yang tidak hanya memuaskan nafsu berkelana mereka. Para pelancong ini mempertimbangkan komunitas, dan lingkungan yang mereka kunjungi. Dari akomodasi ramah lingkungan seperti rumah kecil bertenaga surya, petualangan luar ruangan rendah karbon hingga kebangkitan ekowisata menjadi tren. Semua orang bergerak menuju cara perjalanan yang lebih berkelanjutan.
Bandara

Di seluruh Asia Pasifik saat perjalanan bisnis perlahan dimulai kembali, bandara mengalami peningkatan permintaan ruang tunggu. Menurut informasi yang dilansir dari Collinson, jumlah tamu dikontrol dan jarak sosial dipertahankan. Berkat teknologi tercanggih, bandara semakin meningkatkannya untuk memastikan pengalaman senyaman mungkin untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan. Bandara Hong Kong bahkan menguji coba teknologi pengenalan wajah untuk proses boarding dan keberangkatan tanpa sentuhan. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Taiwan Bidik Pasar Wisatawan Indonesia, Khususnya Kalangan Generasi Muda

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

Tanggal Merah September 2025: Ada Libur Nasional dan Long Weekend 3 Hari!

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
