Pertamina Kurangi Impor Premium 30 Persen
                Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro
MerahPutih Bisnis-PT Pertamina (Persero) akan mengurangi impor bahan bakar minyak jenis Premium hingga 30 persen atau sekitar 91.000 barel per hari. Namun, hal ini baru bisa dilakukan setelah kilang pengolahan Trans Pacific Petrochemical Indotama di Tuban, Jawa Timur, dan unit Residual Fluid Catalytic Cracking di Kilang Cilacap, Jawa Tengah beroperasi.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan pengurangan 30 persen impor Premium itu bisa menghemat devisa US$1,99 miliar per tahun. Saat ini, konsumsi Premium nasional berada di kisaran 29,5 juta kiloliter per bulan dan 17,1 juta kiloliter atau sembilan juta barel di antaranya dari impor.
"Dari pengoperasian kedua kilang tersebut, Pertamina berpotensi mendapatkan tambahan produksi Premium hingga 91.000 barel per hari yakni 61.000 barel dari Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dan 30.000 barel dari Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC)," jelas Wianda di Jakarta, Rabu (30/9) sebagaimana dinukil dari Antara.
Kilang TPPI akan memproduksi 20.000 barel Premium per hari pada awal Oktober. Selanjutnya, produksi premium Kilang TPPI Tuban akan mencapai kapasitas optimal 61.000 barel per hari atau sekitar 22,27 juta barel per tahun.
"Jumlah produksi tersebut setara dengan sekitar 20 persen impor Premium selama ini," ujarnya.
Sementara unit RFCC yang berada dalam kompleks Kilang Cilacap, ia menjelaskan, saat ini sudah memasuki tahapan akhir komisioning dan akan siap beroperasi komersial paling lambat pekan kedua Oktober 2015.
"Berdasarkan pengecekan terakhir, RFCC Cilacap sudah siap 100 persen beroperasi komersial dan diharapkan pada pekan kedua Oktober, proyek tersebut akan diresmikan pengoperasiannya," katanya.
Pengoperasian RFCC Cilacap tersebut, menurut dia, akan membuat impor Premium berkurang sekitar 30.000 barel per hari atau 10,95 juta barel per tahun yang setara dengan 10 persen impor. (Luh)
Baca Juga:
- Premium Tidak Naik, Pertamina Merugi Rp14,7 Triliun
 - Minyak Dunia Anjlok, Pemerintah Ogah Turunkan Harga Premium
 - Kantor Pertamina Digeledah Bareskrim, Dirut Pertamina : Kita Welcome Saja
 - Diduga Selewengkan Dana CSR, Pertamina Foundation Digeledah Bareskrim
 - Proyek Pertamina di Balongan Berujung Sengketa, DPR Ngaku Belum Tahu
 
Bagikan
Berita Terkait
KPK Buka Penyidikan Baru Terkait Pengadaan Minyak Mentah di Pertamina
                      Pertamina Dapat 800 Keluhan Soal Motor Berebet Usai Pakai Pertalite
                      Kecelakan Truk Tangki BBM di Ciajur, Sebabkan 1 Korban Luka Serius, 6 Ruko dan 3 Rumah Hangus Terbakar
                      Berlaku Mulai 1 November, Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Dex dan Dexlite Naik
                      Pertalite Diduga Picu Kerusakan Kendaraan di Jatim, Komisi VI DPR Bakal Panggil Pertamina
                      Isi SPBU, BP Beli 100 Ribu Bahan Bakar Murni dari Pertamina Patra Niaga
                      Motor Brebet Setelah Diisi Pertalite, Pertamina Harus Tanggung Biaya Perbaikan
                      [HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
                      [HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sebut Pertamina Kirim Minyak ke Singapura dan Dijual Lagi ke Indonesia
                      Etanol 10 Persen di BBM Diwajibkan Mulai 2027